Bisnis.com, JAKARTA – Harga daging ayam mengalami kenaikan Rp200/kg per hari ini, setelah sempat mengalami penurunan sejak beberapa waktu terakhir.
Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) mencatat, harga daging ayam ras segar mencapai Rp34.900/kg, atau meningkat Rp200 dibanding kemarin (Selasa) yang hanya Rp34.700/kg.
Padahal sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan No. 27 Tahun 2017 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen, ditetapkan penjualan daging ayam ras dari petani sebesar Rp18.000/kg dan di tingkat konsumen Rp32.000/kg.
Sekretaris Jenderal Gabubungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Sugeng Wahyudi mengatakan kenaikan harga ayam disebabkan makin tingginya biaya pokok produksi di tingkat peternak.
Menurutnya, faktor tersebut didorong akibat pakan yang dibutuhkan untuk produksi daging ayam per kilogram semakin meningkat. Biasanya untuk menghasilkan 1 kg daging ayam dibutuhkan 1,65 kg pakan, saat ini meningkat menjadi 1,75 kg.
“Selain itu ayam cenderung mengalami perlambatan tumbuh. Jika biasanya umur 24 hari beratnya sudah mencapai 1,2 hingga 1,4 kg, saat ini beratnya hanya 1 kg,” kata Sugeng kepada Bisnis, Rabu (17/1/2018).
Baca Juga
Sementara itu, kenaikan harga daging ayam juga diakibatkan tingkat kesehatan yang dipelihara tidak maksimal. Hal ini ditandai dengan daya hidup ayam hanya 90% sampai 93%. Apalagi selama beberapa waktu terakhir cuaca buruk terjadi di sejumlah wilayah, sehingga menurunkan angka produksi.
“Ini yang menyebabkan tingginya biaya pokok produksi,” kata dia.
Sementara Kementerian Perdagangan akan menurunkan tim untuk menelisik penyebab masih tingginya harga telur dan ayam di pasaran.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti mengakui kenaikan harga dua komoditas itu cukup mengkhawatirkan.