Bisnis.com, JAKARTA – PT Sarinah (Persero) membidik lokasi di sejumlah bandara untuk mendorong ekspansi gerai yang ditargetkan bertambah sepuluh pada tahun ini.
Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa, Presiden Direktur PT Sarinah, mengatakan pada tahun ini , satu-satunya BUMN yang mengoperasikan bisnis ritel tersebut menargetkan penambahan 10 gerai baru di sejumlah wilayah Indonesia. Saat ini, Sarinah memiliki 17 gerai.
“Sarinah dengan misi yang dimiliki tentu kami ingin dimana-mana. Langkah pertama, kami kolaborasi dengan sesama BUMN yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujar Ngurah, sapaan akrab Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa, kepada Bisnis.
Dia menambahkan kolaborasi dengan BUMN ini sebagai upaya mengoptimalkan aset-aset negara karena jika membangun titik baru membutuhkan biaya yang besar dan menemukan lahan yang tepat tidak mudah.
Gerai baru yang akan dibuka dihadirkan lewat kolaborasi dengan PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II di lokasi bandara. Kemudian, kolaborasi dengan PT Hotel Indonesia Natour atau Hotel Indonesia Group, dan lainnya.
Dia mengemukakan dalam melakukan ekspansi, Sarinah memerlukan investasi rata-rata Rp800 juta yang diambil dari alokasi dana sendiri. Investasi ini diperuntukkan untuk membangun gerai dan isinya.
“Butuh sekitar Rp8 miliar [untuk 10 gerai]. Sudah disiapkan [alokasinya],” ujarnya.
Namun, nilai investasi ini juga berkembang tergantung perkembangan omzet gerai tersebut.
“Di Terminal 3 Ultimate awalnya taruh barang Rp800 juta, tapi animonya besar. Itu belum setahun sudah dobel omzetnya,” ujarnya.
Namun, ujarnya, Sarinah diuntungkan soal lokasi. Mengingat BUMN tersebut disokong oleh sesama badan usaha milik negara lainnya.
“Konsepnya kemitraan dan bagi hasil,” ujar Ngurah.
Menurutnya, penambahan gerai yang cukup ekspansif pada tahun ini juga ditopang dengan penambahan toko yang berlokasi di bandara.
Lokasi bandara dinilai potensial sebagai tempat untuk menjual produk apalagi khas Indonesia, seperti banyak ditawarkan oleh Sarinah, mengingat tingkat keramaian di bandara yang tinggi dan dari berbagai kalangan serta asal negara.
Untuk gerai yang bukan berlokasi di bandara, ketika ditanyakan pilihan lokasi, Ngurah mengemukakan tergantung dari potensi lahan yang ditawarkan sejumlah BUMN yang akan menjalin kerja sama.
Menurutnya, beberapa lokasi yang dinilai potensial seperti Padang, Bali, Medan, Yogyakarta, dan Balikpapan. Untuk ukuran gerai, pihaknya akan menyesuaikan dengan ruang yang disediakan oleh mitra yang diajak bekerja sama.
Dalam setiap penambahan gerai, dia mengemukakan Sarinah selalu mempertimbangkan keunggulan produk lokal di setiap daerah.