Bisnis.com, JAKARTA— Tahun ini dirasakan masih belum berpihak kepada penyedia lahan industri. Konsultan Properti Colliers memprediksikan pelaku usaha masih kesulitan menjual lahan industri sehingga harga jual lahan itu belum akan naik lebih dari dua digit.
Senior Associate Director Colliers International Indonesia, Ferry Salanto mengatakan penjualan lahan industri sepanjang 2017 sedikit lebih baik dibandingkan dengan kinerja 2016, yakni hampir menyentuh 200 ha lahan. Jumlah itu masih belum termasuk satu perusahaan yang biasanya juga mencatatkan penjualan cukup signifikan.
Meski demikian Ferry menyebut penjualan yang lebih baik itu tidak berpengaruh banyak terhadap harga jual lahan tahun ini. Menurutnya, sepanjang tahun lalu pun, hanya ada 1—2 perusahaan saja yang bisa menaikkan harga karena kinerja penjualan yang betul-betul memuaskan.
Baca Juga
“Ke depan, kenaikan harga tidak lebih dari 10%. Pelaku masih berjuang untuk menjual sehingga belum ada alasan kuat kenaikan harga,” katanya pekan lalu.
Tahun ini Ferry melihat hanya kawasan industri yang memiliki ketersediaan lahan secara signifikan di atas 10 ha yang lebih berpotensi menarik penyewa utama yang masih baru. Pasalnya secara umum permintaan tahun ini diprediksikan tidak akan terlalu banyak dan jika dicermati penyerapan lahan industri hanya di sekitar lokasi yang sama.
Adapun bagi kawasan industri yang penjualannya sudah besar, ketersediaan pasokan lahan juga tidak banyak lagi, kecuali untuk lahan dengan akses jalannya yang tidak sebagus yang sudah jadi. Dengan demikian, distribusi lahan memang tidak merata.