Bisis.com, SEMARANG—Bank Indonesia telah menyiapkan sejumah langkah antisipasi untuk mencegah terjadinya krisis keuangan. Pun bila krisis hanyalah soal kapan, maka upaya mengulur siklusnya harus dilakukan.
Dengan kebijakan yang prudent, maka siklus krisis bisa diperpanjang. Dengan aturan yg prudent, pelaku pasar yg prudent dan policy maker yg prudent, Semoga siklusnya menjadi lebih panjang,” tutur Mirza menanggapi salah satu pidaoto pengukuhan Profesor Muliaman Hadad sebagai Guru Besar FEB Universitas Diponegoro di Semarang hari ini, Sabtu (13/1/2018).
Menurut Mirza sejumlah hal lain yang dilakukan antara lain mencegah gelembung ekonomi melalu:
1. Dengan kebijakan moneter (suku bunga, GWM) memastikan bhw current account defisit pada level yg aman, dan neraca pembayaran yg sehat, termasuk mengelola utang luar negeri korporasi yg prudent (aturan rating, aturan hedging)
2. Kebijakan makroprudential memastikan bhw sektor keuangan dan sektor korporasi dikelola dgn sehat (kebijakan LTV, pemeriksaan bank terkait makroprudensial dan moneter
3. Memastikan bhw sistem pembayaran dan pelaku sistem pembayaran (bank dan non bank) dikelola dgn aman dan prudent .
“Tentu juga selain memastikan CAD [current account deficit] dan BOP [neraca pembayaran] sehat , BI hrs memastikan inflasi yg rendah dan stabil agar supaya kurs bisa stabil dan suku bunga bisa rendah dan stabil,” tutur Mirza.