Bisnis.com, JAKARTA—Pabrikan elektronik dalam negeri meyakini pasar televisi pada tahun ini bisa tumbuh lebih baik dibandingkan tahun lalu.
Andry Adi Utomo, National Sales Senior General Manager Sharp Electronics Indonesia, mengatakan penjualan perseroan mulai tumbuh kembali pada kuartal akhir tahun lalu setelah mengalami penurunan sejak 2016.
Menurutnya, produk televisi menjadi pendorong pertumbuhan kembali penjualan tersebut. Pada saat pasar televisi tabung (CRT) mulai menurun, Sharp cepat beralih ke televisi layar datar (liquid crystal display/LCD) dan meluncurkan produk baru yang kompetitif. Kondisi pertumbuhan penjualan televisi tersebut diyakini masih berlanjut pada tahun ini.
"Apalagi tahun ini pemerintah rencananya ada peraturan digital broadcast, ini pasar baru," ujarnya kepada Bisnis, belum lama ini.
Selain itu, Andry menuturkan pabrikan elektronik lain juga mulai memberhentikan produksi televisi tabung dan diperkirakan sebanyak 100.000 unit CRT akan hilang dari pasaran. Oleh karena itu, Sharp berusaha mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh produk CRT tersebut.
"LCD masih berpotensi tumbuh tahun ini," tegasnya.
Adapun, produk televisi saat ini menyumbang sekitar 15% hingga 20% dari total penjualan Sharp, disusul oleh produk pendingin ruangan (air conditioner/AC) dengan porsi sebesar 10%, dan sisanya ditopang oleh berbagai produk seperti lemari es, mesin cuci, dan lainnya. Lebih jauh, Andry mengatakan penjualan produk AC juga bisa tumbuh pada tahun ini, tetapi tergantung oleh lamanya musim hujan.
Pada 2016, penjualan seluruh produk televisi Sharp mencapai 600.000 unit dan ditargetkan tumbuh 10% sepanjang tahun lalu. Penjualan unit televisi masih didominasi oleh segmen LCD basic.