Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENYALURAN KUR, Menkop & UKM: Bank Harus Lebih Berani ke Sektor Produksi

Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat dapat terus meningkat pada tahun ini, salah satunya melalui pembiayaan sektor produksi.
Kredit Usaha Rakyat./.
Kredit Usaha Rakyat./.

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat dapat terus meningkat pada tahun ini, salah satunya melalui pembiayaan sektor produksi.

AA Gede Ngurah Puspayoga, Menteri Koperasi dan UKM, mengatakan salah satu upaya untuk meningkatkan realisasi penyaluran KUR tersebut yaitu terus mendorong penyalurannya ke sektor produksi.

Puspayoga mengatakan pada 2016, sektor perdagangan lebih menonjol dibandingkan sektor produksi yang hanya 45% untuk penyaluran KUR. Menurutnya, komposisi ini juga berpengaruh pada penetapan target. Namun, dia optimistis pada 2018 dapat lebih baik.

“Sekarang meningkat lagi [target alokasinya], pada 2018 Rp120 triliun, tahun 2018 [komposisinya] harus 50% antara perdagangan dan produksi,” ujarnya.

Dia mengatakan pihaknya juga berupa melakukan sosialisasi kepada UKM terutama di sektor produksi untuk berani mengajukan KUR. Slain itu, dia juga berharap hal yang sama dari sisi perbankan.

“Bank harus lebih berani ke sektor produksi,” ujarnya.

Data Kemenkop UKM mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai dengan 31 Desember 2017 telah mencapai sebesar Rp95,56 triliun atau 89,6% dari target sebesar Rp106 triliun dengan bunga 9%.

Yuana Setyowati, Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, mengatakan penyaluran dilakukan pada 4,4 juta debitur melalui Lembaga Keuangan Penyalur KUR pada 2017. Tahun ini, pihaknya berharap penyaluran KUR dapat lebih tinggi dengan turunnya suku bunga.

“Pada 2018 target penyaluran KUR sebesar Rp120 triliun, dengan penurunan suku bunga menjadi 7%,” ujarnya.

Dia menambahkan penyerapan KUR masih paling banyak di area Jawa karena memang sebagai tempat dimana usaha berada. Ke depan, pihaknya optimistis dengan komitmen dari bank BUMN yang menjadi penyalur KUR.

Pada 2017, penyaluran KUR oleh koperasi juga bertambah dengan ditetapkannya Koperasi Simpan Pinjam Koperasi Kredit (kopdit) Obor Mas di Maumere di NTT sebagai penyalur KUR. Sebelumnya, telah ada Kospin Jasa di Jawa Tengah.

“Obor Mas dan Kospin Jasa ini kami sangat senang ya, [menandakan] betapa koperasi ini pasti sehat. Ada 18 koperasi berjuang bisa lolos [menjadi penyalur KUR]. [Harapannya] mungkin 20% dari itu,” ujarnya.

Puspayoga mengatakan untuk koperasi dapat menjadi penyalur KUR tidak mudah karena selain harus sehat, koperasi tersebut harus memiliki kelengkapan sistem yang terintegrasi dengan otoritas terkait seperti Bank Indonesia.

“Sistemnya harus nyambung. Perlu waktu memperbaiki sistem online-nya,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Agne Yasa

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper