Bisnis.com, JAKARTA--Proyek gasifikasi batu bara yang akan digarap PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) dengan menggandeng PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. bakal menghasilkan syngas yang menjadi bahan baku untuk diproses lebih lanjut menjadi urea, dimethyl ether (DME), dan polypropylene.
Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin mengatakan produksi hasil gasifikasi batu bara tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pasar. Pertamina, Pupuk Indonesia, dan Chandra Asri akan menjadi pembeli utamanya.
"Targetnya bisa menghasilkan 500.000 ton urea per tahun, 400.000 ton DME per tahun, dan 450.000 ton polypropylene per tahun," ujarnya dalam acara penandatanganan head of agreement (HoA) proyek tersebut, Jumat (8/12/2017).
Untuk mencapai target produksi tersebut, batu bara yang dibutuhkan mencapai 9 juta ton per tahun, termasuk untuk mendukung kebutuhan bahan bakar bagi pembangkit listriknya. Seluruh kebutuhan tersebut akan dipenuhi oleh PTBA.
Arviyan menyatakan gas yang dihasilkan dari proyek tersebut akan lebih murah dibandingkan dengan gas bumi pada umumnya. Menurutnya, hal tersebut menjadi keunggulan proyek gasifikasi yang akan digarap oleh pihaknya.
"Saya punya keyakinan harga [gas] akan lebih murah. Apalagi kalau sudah mencapai payback period. Detailnya nanti kita lihat dari studi," katanya.
Baca Juga
Dia pun memastikan proyek tersebut bisa menghasilkan nilai tambah yang signifikan dari komoditas batu bara. Selain itu, kerja sama yang terjalin pun diharapkan mampu menguntungkan masing-masing perusahaan