Binsis.com, JAKARTA — Chevron Corporation, raksasa minyak dan gas bumi asal Amerika Serikat, akan menggelontorkan belanja modal dan kegiatan eksplorasi pada 2018 sebesar US$18,3 miliar setara dengan Rp247,1 triliun (asumsi Rp13.500 per US$).
Belanja modal itu sudah mencakup US$5,5 miliar untuk belanja perusahaan yang terafiliasi dengan Chevron.
“Anggaran belanja 2018 turun untuk keempat kalinya secara berturut-turut. Ini mencerminkan beberapa proyek telah selesai, perbaikan efisiensi, dan tingkat investasi yang tinggi,” kata Chairman & CEO Chevron John Watson seperti dikutip dari laman resmi perusahaan, Kamis (7/12/2017).
Dia menjelaskan, Chevron sepenuhnya mendanai proyek di Permian Basin (wilayah minyak di Texas) dan mendedikaskan sekitar tiga per empat belanja modal untuk proyek yang diharapkan akan mulai menghasilkan aliran kas dalam 2 tahun.
"Dengan produksi yang saat ini di Permian, rencana 2018 kami harus memberikan pertumbuhan produksi yang kuat dan arus kas yang solid, dengan harga yang sebanding dengan yang telah kami lihat tahun ini.”
Berikut ini detail belanja moda dan eksplorasi Chevron pada 2018:
Sektor Hulu Migas
Di AS US$6,6 miliar
Di seluruh dunia US$9,2 miliar
Total hulu migas US$15,8 miliar
Sektor Hilir Migas
Di AS US$1,4 miliar
Di seluruh dunia US$0,8 miliar
Total hilir migas US$2,2 miliar
Lainnya US$0,3 miliar
TOTAL US$18,3 miliar
Belanja oleh perusahaan afiliasi (US$5,5 miliar)
Belanja yang dikeluarkan Chevron US$12,8 miliar
Belanja modal sektor hulu migas sekitar US$8,7 miliar diproyeksikan untuk menjaga keberlangsungan produks blok migas yang sudah beroperasi. Hal itu mencakup US$3,3 miliar untuk Permian dan US$1,0 miliar wilayah lainnya. Sementara itu, US$5,5 miliar program sektor hulu untuk proyek besar seperti Lapangan Tengiz di Kazakhstan. Belanja eksploras global sebesar US$1,1 miliar.