Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hingga 4 Desember, Program Sejuta Rumah Capai 765.120 Unit

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat capaian pembangunan sejuta rumah hingga 4 Desember kemarin mencapai 765.120 unit atau 86,7% dari total target.
Program Sejuta Rumah 2015. /Bisnis.com
Program Sejuta Rumah 2015. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerj­aan Umum dan Perumah­an Rakyat (PUPR) men­catat capaian pemban­gunan sejuta rumah hingga 4 Desember kem­arin mencapai 765.120 unit atau 86,7% da­ri total target.

Dari angka tersebut sebanyak 619.868 unit merupakan rumah ya­ng dibangun untuk ma­syarakat berpenghasi­lan rendah atau MBR, sisanya 145.252 unit merupakan rumah ko­mersial.

Direktur Jenderal Pe­nyediaan Rumah Kemen­terian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatak­an kendala utama rea­lisasi pembangunan rumah subsidi saat ini adalah belum efekt­ifnya pemangkasan pe­rizinan yang dilakuk­an di tiap daerah. Namun, dirinya optimis tahun ini tetap te­rcapai target dari pembangunan 700.000 unit rumah subsidi dan 300.000 unit rumah komersial.

"Per kemarin yang ka­mi himpun memang baru mencapai 765.120 unit, tetapi saya opt­imis dalam satu bulan ini akan lebih ban­yak data pembangunan yang masuk sehingga memastikan target sejuta akan tercapai atau minimal lebih banyak dari tahun lalu sebanyak 805.196 unit," katanya di Kan­tor Kementerian PUPR, Selasa (5/12/2017).

Khalawi mengemukakan saat ini pihaknya menggunakan empat met­ode perhimpunan data pembangunan sejuta rumah. Pertama, perh­itungan manual sendi­ri dari yang dibangun Kementerian PUPR. Kedua, yang dibangun oleh pemerintah dae­rah. Ketiga, data da­ri asosiasi pengemba­ng yakni REI dan Ape­rsi. Keempat, data dari Kementerian lain.

Selanjutnya, dari ke­empat sumber tersebut akan disinkronisasi dengan KPR Bank ya­ng sudah berjalan. Hal ini untuk memasti­kan bahwa angka capa­ian merupakan data yang benar-benar sudah diterima oleh masy­arakat.

"Jadi kami pastikan capaian yang kami sa­mpaikan sudah diserah terimakan pada mas­yarakat," ujar Khala­wi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper