Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sosialisasi Penyederhanaan Golongan Listrik Bisa Berjalan Dua Tahun

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) masih melakukan sosialisasi untuk menjalankan program penyederhanaan golongan listrik.
Petugas mengerjakan perawatan jaringan kabel listrik di Manahan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (20/10)./ANTARA-Mohammad Ayudha
Petugas mengerjakan perawatan jaringan kabel listrik di Manahan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (20/10)./ANTARA-Mohammad Ayudha

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sosialisasi program penyederhanaan golongan listrik.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan, sosialisasi tersebut bisa berjalan selama dua tahun. Menurutnya, program tersebut baru bisa berjalan pada 2019.

"Kami akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu. Ini bisa memakan waktu hingga 2 tahun. Jadi, 2019, prgoram ini baru bisa berjalan," kata Jonan saat menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI di Gedung DPR RI, Selasa (5/12).

Adapun sosialiasi dilakukan seperti melakukan survey kepada pelanggan. PLN juga melakukan survey melalui internet dengan bekerja sama dengan beberapa website berita.

Menurut Jonan, penyederhanaan tarif semata-mata untuk memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat. Dia mengatakan, harapan lainnya, pemerataan golongan tersebut untuk dapat meningkatkan kemampuan usaha kecil dan mikro (UKM).

Adapun sebanyak 13,5 juta pelanggan listrik rumah tangga non subsidi mulai dari 1.300 va, 2.200 va, 3.300 va dan 4.400 va akan dianikkan menjadi 5.500 va. Sedangkan yang 5.500 va akan menigkat jadi loose stroom (tanpa batasan).

"Tidak ada biaya yang dibebankan. Biaya abodemen dan tarif listrik juga tidak akan naik," kata Jonan.

Jonan mengungkapkan, jika masyarakat tidak menginginkan dayanya ditingkatkan secara gratis, PLN tidak akan menaikkan. Jadi, masyarakat bisa memilih, mau dinaikkan secara gratis atau tidak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper