Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Solusi Amran Sulaiman Hadapi Krisis Beras

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memaparkan solusi permanen untuk menghadapi kekurangan beras saat musim paceklik yang biasanya terjadi pada November, Desember dan Januari, yakni dengan menambah luas tanam padi dua kali lipat.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melambaikan tangan saat meninggalkan gedung KPK, Jakarta, Senin (13/3)./Antara-Wahyu Putro A
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melambaikan tangan saat meninggalkan gedung KPK, Jakarta, Senin (13/3)./Antara-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memaparkan solusi permanen untuk menghadapi kekurangan beras saat musim paceklik yang biasanya terjadi pada November, Desember dan Januari, yakni dengan menambah luas tanam padi dua kali lipat.

Usai melakukan inspeksi mendadak di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC),Jakarta Timur,Senin (4/12/2017), Menteri Amran menjelaskan, dalam dua tahun terakhir, Indonesia sudah tidak lagi mengalami kekurangan beras pada musim paceklik setelah menambah luas tanam dari 500 ribu hektare (ha) menjadi satu juta ha pada Juli-Agustus-September.

"Kalau tanam 500.000, tanpa banjir dan hama pun sudah pasti defisit karena yang ditanam setengah dari kebutuhan. Solusinya, kami minta seluruh direktur dan dinas sampai tingkat desa tanam dua kali lipat," kata Amran di Kantor Food Station Tjipinang Jaya, Senin (4/12/2017).

Dia menjelaskan Indonesia selama 30 tahun terakhir selalu mengalami paceklik pada November sampai Januari karena luas tanam padi pada musim kemarau Juli-Agustus-September hanya 500.000 ha.

Jika luas tanam padi hanya 500.000 ha, produksi beras yang dihasilkan hanya 1,5 juta ton per bulan, sedangkan kebutuhan konsumsi beras sebanyak 2,6 juta ton per bulan.

Oleh karena itu, Menteri Amran meminta jika luas tanam ditambah dua kali lipat seluas satu juta ha, produksi beras sebanyak tiga juta ton per bulan. Dengan begitu, ada surplus beras sebanyak 400.000 ton per bulan.

Kementerian Pertanian juga memperbaiki infrastruktur sejak tiga tahun terakhir untuk menggenjot produksi beras, antara lain irigasi tersier seluas tiga juta ha, mmebangun embung 30.000 unit dengan Kementerian Desa PDTT, sumur dangkal dan dalam, long storage serta membagikan pompa 40.000 unit per tahun.

Hasil dari upaya tersebut, persediaan beras aman meskipun lahan seluas 40.000 ha terkena dampak banjir akibat musim ekstrim.

"Hasilnya hari ini kami tunjukkan pasokan ke Cipinang bagus. Meskipun 40.000 ha terkena dampak banjir, luas tambahan dibanding tahun lalu ada 400 ribu ton," ungkapnya.

Jumlah pasokan beras masuk pada Senin pagi sebanyak 3.493 ton. Jumlah tersebut dinilai aman mengingat normalnya beras masuk hanya 2.500 ton per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper