Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gunung Agung Erupsi : Kemenub Imbau Maskapai Optimalisasi Kinerja

Kementerian Perhubungan mengimbau seluruh maskapai penerbangan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang dengan tidak melakukan penundaan atau pembatalan penerbangan.
/Bisnis
/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan mengimbau seluruh maskapai penerbangan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang dengan tidak melakukan penundaan atau pembatalan penerbangan.

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengingatkan para penyelenggara penerbangan di Indonesia untuk memberikan pelayanan kepada penumpang sesuai peraturan yang berlaku.

Hal ini mengingat letusan Gunung Agung berdampak jangka panjang kepada penumpang sehingga kesinambungan bisnis maskapai akan tetap terjaga.

"Kami menyadari bahwa akibat erupsi Gunung Agung dan penutupan dua bandara tersebut akan mengganggu rotasi pesawat dan pilotnya,” jelas Agus melalui siaran pers, Sabtu (2/12).

Adapun himbauan ini berkaitan dengan keterlambatan dan pembatalan ratusan penerbangan dari maskapai penerbangan nasional dan internasional di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar Bali dan Bandara Internasional Lombok Praya. Pasalnya, ribuan penumpang tertahan di dua bandara tersebut.

Imbasnya, di bandara-bandara lain, salah satunya Bandara Internasional Soekarno-Hatta empat terganggu penerbangannya saat hendak ke Bali dan Lombok.

"Kami menyadari bahwa akibat erupsi Gunung Agung dan penutupan dua bandara tersebut akan mengganggu rotasi pesawat dan pilotnya,” sambung Agus.

Agus menyebut, pelayanan yang diberikan harus sesuai dengan PM 89/2015 tentang Delay Management.

Agus mengingatkan erupsi Gunung Agung belum benar-benar selesai sehingga masih diperlukan kewaspadaan karena kemungkinan masih akan dilakukan buka-tutup bandara lagi.

Selain itu, Indonesia mempunyai banyak gunung berapi aktif sehingga kewaspadaan tetap diperlukan untuk antisipasi kejadian serupa di daerah lain yang juga dekat dengan gunung berapi aktif.

“Untuk itu kami menghimbau maskapai penerbangan untuk melakukan antisipasi sehingga bisa meminimalisir dampak gangguannya terhadap pelayanan kepada penumpang di semua bandara," tegasnya.

Dia mengatakan kepada penyelenggara penerbangan lain seperti penyelenggara bandara dan ground handling untuk ikut bekerjasama membantu memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang.

Agus mengatakan kepada pengelola bandara bisa memberikan tempat yang nyaman untuk para penumpang beristirahat. Sementara itu groundhandling bisa bekerja lebih cepat namun tetap dengan menjaga aspek keselamatan dan keamanan penerbangan

“Sehingga keterlambatan penerbangan bisa diminimalisir," lanjut Agus lagi.

Sementara itu Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengatakan delay berkepanjangan tanpa konfirmasi seperti yang dialami ratusan penumpang Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu, (1/12) merupakan manajerial perusahaan lamban dalam merespon bencana.

“Alasan bahwa delay itu adalah faktor bencana meletusnya Gunung Agung, adalah terlalu simplistik. Sebab jika alasan itu benar,tetapi kenapa tidak terjadi di maskapai lain?,” ujar Tulus kepada Bisnis.

Dia menduga adanya keterlambatan antisipasi dari perusahaan. Dengan kata lain, Garuda Indonesia gagal tanggap pada masa darurat bencana.

Tulus menyebutkan, menurut keterangan atau laporan konsumen dari lapangan, terkait delay ini, pihak Garuda tidak memberikan informasi yang jelas dan transparan.

“Sehingga konsumen terombang-ambing, marah-marah,” paparnya.

Tulus menyebut bahwa YLKI meminta regulator, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian BUMN memberikan teguran keras kepada managemen Garuda atas kejadian tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper