Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenperin Kembangkan Teknologi Produksi Karet dan Kopi

Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang fokus mengembangkan teknologi produksi karet dan kopi olahan.
Pekerja memroses karet untuk diproduksi menjadi ban kendaraan./Bloomberg-Andrey Rudakov
Pekerja memroses karet untuk diproduksi menjadi ban kendaraan./Bloomberg-Andrey Rudakov

Bisnis.com, JAKARTA – Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang fokus mengembangkan teknologi produksi karet dan kopi olahan.

Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang (Baristand Industri Palembang/BIPA) merupakan Unit Pelayanan Teknis di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), menilai wilayah Sumatra Selatan berpotensi besar sebagai penghasil komoditas karet dan kopi.

Quri Siti Mirah, Kepala BIPA, mengatakan banyak hasil penelitian dari BIPA yang telah diterapkan oleh industri. Beberapa hasil riset BIPA seperti karet otomotif, aspal berkaret, karet bangunan, karet untuk alat kesehatan, dan ban vulkanisir. Prototipe produk-produk tersebut mempunyai kualitas produk sesuai SNI dengan biaya produksi yang bersaing.

“Selain itu, BIPA turut berupaya menaikkan citra kopi Sumatra Selatan melalui program hilirisasi. Apalagi, sebagai produsen kopi terbanyak di Indonesia,” kata Quri dalam siaran pers, Minggu (3/12/2017).

Menurutnya, dengan meningkatnya peran standardisasi dalam industri,  permintaan layanan jasa sertifikasi dan pengujian semakin tinggi. “Untuk menjawab tingginya permintaan tersebut, BIPA mengadakan business gathering beberapa waktu lalu dalam rangka mempromosikan jasa layanan teknis BIPA,” ujarnya.

Seperti yang diketahui, sejak 37 tahun berdiri BIPA memiliki layanan seperti jasa sertifikasi produk, sertifikasi sistem manajemen mutu, jasa pengujian dan pengawasan (laboratorium aneka komoditi, pencemaran, mikorbiologi, dan kalibrasi), jasa rancang bangun atau perekayasaan mesin & peralatan industri, serta jasa pelatihan.

“Lembaga sertifikasi dan Laboratorium BIPA semua telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN),” ungkapnya.

Sementara itu, BIPA juga sudah melakukan kontrak kerja sama dengan beberapa perusahaan, lembaga penelitian dan pengembangan (litbang), perguruan tinggi, dan pemerintah daerah. Langkah ini dilakukan dalam rangka penumbuhan dan pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) berbasis karet alam dan kopi maupun pelaksanaan kegiatan litbang di bidang teknologi proses produksi.

“Misalnya kerjasama dengan perusahaan alat-alat kesehatan, [mengembangkan] solid tire dan crumb rubber, [berkolaborasi dengan] Universitas Sriwijaya, Politeknik Jambi, Dinas Perindustrian Perdagangan beberapa Kabupaten, Dinas Perkebunan," imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala BPPI Ngakan Timur Antara menyampaikan, pemerintah terus berupaya mendorong kesiapan dalam penerapan teknologi di sektor industri. “Diperlukan upaya pelengkap untuk memastikan bahwa lebih banyak orang dan perusahaan memiliki sarana dalam mengakses dan menggunakan teknologi baru,” ujarnya.

Berdasarkan The Global Competitiveness Report 2017-2018 yang dirilis World Economic Forum (WEF), tingkat inovasi di Indonesia berada pada tangga ke-31. Namun demikian, kesiapterapan teknologi masih berada di angka ke-80 dari 137 negara.

Ngakan menyampaikan faktor yang mempengaruhi terhadap tingkat kesiapterapan teknologi, antara lain ketersediaan teknologi terbaru, penyerapan teknologi di perusahaan, dan transfer teknologi dari investasi langsung pemodal asing. Dia menambahkan, langkah strategis yang dilakukan Kemenperin guna menunjang kesiapaan dalam penerapan teknologi, yakni mendorong pengembangan teknologi informasi komunikasi. Adapun langkah tersebut akan tercapai jika menjadikan industri elektronika dan telematika sebagai sektor andalan nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper