Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gabungan Pengusaha Elektronik: Bisnis Masih Lesu

Gabungan Pengusaha Elektronik memperkirakan industri elektronik bakal menurun pada akhir tahun ini.
Pengunjung melihat barang elektronik di salah satu toko elektronik di Makassar (Bisnis/Paulus Tandi Bone)
Pengunjung melihat barang elektronik di salah satu toko elektronik di Makassar (Bisnis/Paulus Tandi Bone)

Bisnis.com, JAKARTA—Gabungan Pengusaha Elektronik memperkirakan industri elektronik bakal menurun pada akhir tahun ini.

Ali Soebroto, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel), mengatakan penurunan industri elektronik didorong oleh pergeseran pola konsumsi masyarakat. Sekarang ini masyarakat dinilai cenderung memilih membelanjakan uang untuk mencari pengalaman baru dengan melancong.

“Prioritas berubah, barang elektronik sekarang bukan jadi prioritas masyarakat. Secara umum, industri elektronik diproyeksikan turun 15% pada akhir tahun,” katanya kepada Bisnis.com, Rabu (22/11/2017).

Industri elektronik disebutkan telah mengalami penurunan sejak 3 tahun lalu. Ali pun berharap pada tahun depan, pemerintah dapat merangsang peningkatan daya beli masyarakat.

Terlebih, pada 2018 pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi lebih baik di angka 5,4%. Pada kuartal III tahun ini, pertumbuhan ekonomi nasional berada di level 5,06%.

“Kami berharap tahun depan bisa tumbuh positif, apalagi melihat perkiraan ekonomi akan membaik,” katanya.

Sebelumnya, Andry Adi Utomo, Senior General Manager Sales & Marketing PT Sharp Electronics Indonesia, mengatakan saat ini melemahnya daya beli masyarakat menjadi tantangan terberat bagi sebagian besar industri, termasuk industri elektronik.

Kebijakan pemerintah untuk mendorong daya beli masyarakat sangat dinanti para produsen elektronik. Selain itu, dia juga menginginkan pemerintah untuk memberikan stimulus kepada produsen elektronik nasional, seperti keringanan pajak karena telah menginvestasikan modal yang besar dan menciptakan lapangan kerja.

Perseroan melihat kondisi saat ini menjadi tantangan bagi para produsen untuk meningkatkan pangsa pasar dengan menghasilkan produk yang sesuai dengan permintaan pasar. “Kami banyak meluncurkan produk yang kompetitif,” kata Andry.

Perseroan memproyeksi pertumbuhan hingga akhir 2017 setidaknya sama dengan pertumbuhan tahun lalu. Untuk saat ini, mesin cuci menjadi produk yang mencatatkan penjualan paling baik di antara yang lain, sedangkan televisi LED menjadi produk yang penjualannya turun. Segmen perangkat rumah tangga masih menjadi penyumbang terbanyak terhadap penjualan Sharp dengan porsi kontribusi sebesar 60% hingga 70%.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper