Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit akan menyalurkan dana insentif biodiesel sebesar Rp5,7 triliun untuk periode November 2017 hingga April 2018. Adapun alokasi bahan bakar nabati pada periode itu mencapai1,4 juta kiloliter.
Direktur Utama BPDP Kelapa Sawit Dono Boestami mengatakan, dana tersebut adalah rata-rata besaran insentif dana biodiesel selama tahun 2017 (Januari– Oktober) sebesar Rp. 4.054 per liter.
“Pembiayaan pengadaan biodiesel ini adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk mendukung pembangunan industri sawit yang berkelanjutan. Sekaligus mendorong peningkatan diversifikasi energi, terutama pemanfaatan energi terbarukan, seperti biodiesel,” katanya kepada wartawan, Selasa (21/11/2017).
Penyaluran itu sudah sesuai penetapan Badan Usaha BBN dan alokasi besaran volume biodiesel untuk periode Periode Nopember 2017 – April 2018, untuk pengadaan bahan bakar nabati jenis biodiesel. Sebagaimana keputusan Menteri ESDM pada surat bernomor 3756 K/10/MEM/2017.
Hal ini juga sesuai amanat Peraturan Menteri ESDM nomor 26 tahun 2016 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel dalam Kerangka Pembiayaan oleh BPDP Kelapa Sawit.
Menurut Dono, perjanjian pembiayaan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk mendukung pembangunan industri sawit yang berkelanjutan sekaligus mendorong peningkatan diversifikasi energi.
Saat ini, BPDP Kelapa Sawit bersama pihak produsen biodiesel sedang memproses kelengkapan administrasi untuk penandatanganan perjanjian pembiayaan pengadaan bahan bakar nabati jenis biodiesel periode November 2017 – April 2018.
Dono mengatakan, penyaluran tersebut bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
BPDP Kepala Sawit dan Kementerian ESDM telah melakukan berbagai upaya penyempurnaan tata kelola untuk memastikan proses penyaluran Dana Perkebunan Kelapa Sawit lebih baik di masa yang akan datang.
"Konsekuensi dari penyempurnaan tata kelola ini dan permasalahan rutin terkait kegiatan akhir tahun anggaran, menyebabkan pembayaran dana kali ini sedikit mengalami keterlambatan. Tetapi secara keseluruhan diharapkan tidak mempengaruhi proses penyediaan biodiesel,” jelasnya.
Pemerintah menetapkan alokasi penyaluran biodiesel untuk periode November 2017- April 2018 meningkat menjadi 1,4 juta kilo liter. Adapun alokasi untuk PT Pertamina (Persero) berjumlah 1,38 juta kl dan PT AKR Corporindo sebanyak 24.000 kl.