Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tax Amnesty Kerek Pertumbuhan Pajak dari Kelompok Tajir

Ditjen Pajak tak menampik implementasi pengampunan pajak turut mengerek pertumbuhan kontribusi kelompok tajir dalam struktur penerimaan pajak.
Helpdesk amnesti pajak/Reuters-Darren Whiteside
Helpdesk amnesti pajak/Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, JAKARTA - Ditjen Pajak tak menampik implementasi pengampunan pajak turut mengerek pertumbuhan kontribusi kelompok tajir dalam struktur penerimaan pajak.

Yon Arsal, Direktur Potensi Kepatuhan dan Penerimaan Pajak menyatakan data Ditjen Pajak menunjukkan bahwa pertumbuhan pembayaran pajak dari wajib pajak orang pribadi sekitar 51%.

"Betul seperti itu, cuma untuk eksplorasi datanya kami masih menunggu biro komunikasi dan layanan informasi menginfokan data generiknya," kata Yon kepada Bisnis, Selasa (14/11/2017).

Sebelumnya diberitakan kontribusi penerimaan pajak wajib pajak (WP) orang pribadi khususnya dari kelompok orang kaya hingga Oktober kemarin terkerek naik sebesar 51%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan fenomena itu merupakan implikasi langsung dari pengampunan pajak.

Sewaktu implementasi kebijakan itu berlangsung, banyak WP yang membayar pajak namun tidak mengungkapkan asetnya atau sama sekali tak mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Meski demikian, bekas Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengakui bahwa implementasi pengampunan pajak tak banyak menambah jumlah wajib pajak baru.

Berdasarkan catatan Bisnis, jumlah WP baru dari hasil implementasi kebijakan tersebut hanya berkisar 48.000. Walaupun demikian, dari sisi kepatuhan, pembayar pajak super kaya kini relatif lebih jujur dan tertib membayar pajak.

Harus diakui selama ini struktur penerimaan WP OP didominasi WP karyawan. Pada Juli lalu, kontribusi penerimaan WP OP karyawan mencapai 12% dari total penerimaan, sedangkan WP OP non karyawan kontribusinya hanya 1%.

Ketimpangan dalam struktur penerimaan PPh itu mendorong otoritas pajak untuk meningkatnya kontribusi penerimaan dari kelompok WP OP non karyawan khususnya kalangan super kaya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper