Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI-Vietnam Perkuat Rantai Pasok Industri

Indonesia berkolaborasi dengan Vietnam untuk meningkatkan rantai pasokan kedua negara agar dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi masing-masing.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berdialog dengan perwakilan perusahaan Indonesia di Da Nang, Vietnam./JIBI
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berdialog dengan perwakilan perusahaan Indonesia di Da Nang, Vietnam./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Indonesia berkolaborasi dengan Vietnam untuk meningkatkan rantai pasokan kedua negara agar dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi masing-masing.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia sedang menjajaki peluang bisnis dengan Vietnam terutama sebagai negara tujuan ekspor nasional. Selain itu, Vietnam dapat menyuplai bahan baku ke Tanah Air untuk komoditas yang belum diproduksi dalam negeri. Vietnam dinilai negara yang tepat karena memiliki akses ke kawasan Eropa dan negara Amerika Serikat melalui perjanjian kerja sama yang telah dibuat.

Vietnam memiliki potensi yang baik melihat dari populasi penduduk yang hampir 95 juta orang. Potensi ini telah ditangkap oleh 50 perusahaan nasional yang telah berinvestasi di Vietnam yang bergerak di sektor makanan dan minuman, plastik, semen, serta pelumas.

“Indonesia dan Vietnam berkompetisi di sektor industri yang labor intensive. Tapi Indonesia mempunyai struktur industri yang lebih dalam, seperti sektor petrokimia, baja, dan resources based,” kata Airlangga Hartarto dalam siaran pers, Senin, (13/11/2017).

Menperin melihat perekonomian Indonesia sedang membaik, ini yang mendorong pelaku industri dalam negeri berminat untuk ekspansi bisnis ke Vietnam dan Thailand. "Apalagi, Indonesia merupakan negara keempat terbesar dalam manufacturing value added terhadap PDB. Ini kesempatan untuk tumbuh bersama,” imbuhnya.

Airlangga meyakini bahwa kemitraan Indonesia dan Vietnam dapat dilakukan dengan baik karena memiliki banyak kemiripan. “Kita punya tujuan bersama di dalam Asean pada 2025, serta pasar pasifik pada 2020. Harapannya mendapat peluang terbuka untuk kita, tidak hanya untuk masing-masing negara,” jelasnya.

Menurutnya, sinergi juga akan dilakukan di sektor industri kecil dan menengah (IKM). Sektor ini dapat menjadi tulang punggung bagi perekonomian negara. Selain itu, dengan perkembangan ekonomi digital, kedua negara perlu melakukan kerja sama dalam penerapan Industry 4.0.

“Kita bisa kembangkan peluang dan pasar baru bersama-sama,” ujarnya.

Kementerian Perindustrian mencatat Vietnam adalah negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Kedua negara ini pada 2016 mengumpulkan angka perdagangan mencapai US$6,2 miliar.

Indonesia memiliki investasi di Vietnam dalam sektor properti, obat-obatan, makanan dan bahan kimia dengan total mencapai US$2 miliar. Adapun ekspor Indonesia ke Vietnam pada periode Januari–Mei 2017 senilai US$1,40 miliar atau naik 35,32% dari periode sama tahun sebelumnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper