Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Budidaya Ikan di Toba Dibatasi, Ini Tanggapan Suri Tani Pemuka

PT Suri Tani Pemuka, perusahaan yang bergerak di bidang budidaya ikan tilapia di Danau Toba, mendukung rencana pemerintah melestarikan Danau Toba sekalipun budidaya perikanan di danau terbesar di Asia Tenggara itu dibatasi 10.000 ton per tahun.
Danau Toba/Antara
Danau Toba/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Suri Tani Pemuka, perusahaan yang bergerak di bidang budidaya ikan tilapia di Danau Toba, mendukung rencana pemerintah melestarikan Danau Toba sekalipun budidaya perikanan di danau terbesar di Asia Tenggara itu dibatasi 10.000 ton per tahun.

Anak perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. itu tidak menyebutkan apakah perusahaan terkena dampak pembatasan itu.

"Guna mendukung rencana tersebut, STP mengembangkan budidaya dengan pendekatan sustainable fisheries [perikanan berkelanjutan] sehingga meminimalisir dampak terhadap ekosistem Danau Toba," demikian penjelasan Suri Tani Pemuka dalam keterangan tertulis kepada Bisnis, Kamis (9/11/2017).

Gubernur Sumatra Utara Tengku Erry Nuradi pada Mei menandatangani Surat Keputusan No 188.44/213/KPTS/2017 yang membatasi budidaya perikanan di Danau Toba menjadi 10.000 ton per tahun. Surat itu menyebutkan, terjadi penurunan kualitas air Danau Toba dari tahun ke tahun, yang ditunjukkan oleh perubahan status mutu air dari 'baik' pada 1996 menjadi 'cemar berat' pada 2016.

Sebelum SK itu terbit, produksi budidaya perikanan Danau Toba sekitar 80.000 ton per tahun atau senilai Rp1,6 triliun, dengan asumsi harga nila Rp20.000 per kg, berdasarkan data Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I).

STP dan PT Aquafarm Nusantara merupakan dua perusahaan besar yang membudidayakan tilapia di Danau Toba. STP sendiri tak bersedia menyebutkan volume produksi tilapia di danau itu. Perusahaan hanya menyatakan saat ini fokus melayani pasar Eropa dan Amerika. Permintaan dari kedua pasar tersebut tumbuh stabil dan tetap mampu dipenuhi oleh STP dengan kapasitas produksi yang dimiliki saat ini.

Mengutip laman resmi Japfa, pengoperasian tilapia oleh STP merupakan pengoperasian dengan sistem terintegrasi penuh terbesar di Indonesia untuk jenis ini.
Perusahaan memiliki spesialisasi menghasilkan tilapia dengan kualitas premium menggunakan induk yang berkualitas tinggi dan pakan yang diproduksi khusus oleh pabrik pakan sendiri.

"Tilapia kami dibudidayakan secara alami dalam keramba jaring apung di Danau Toba, Indonesia. Lingkungan alam Danau Toba yang ideal dengan air murni dan dikombinasikan dengan pakan berkualitas tinggi yang tidak mengandung tepung ikan adalah kunci untuk meghasilkan tekstur daging dan rasa tilapia yang sangat baik."

Tilapia kemudian diproses lebih lanjut menjadi tilapia loins, tilapia shallow skinned, tilapia deep skinned, tilapia super deep, dan tilapia potion cuts.

AP5I sebelumnya menyesalkan keputusan Gubernur Sumatra Utara yang membatasi budidaya perikanan di Danau Toba hanya 10.000 ton per tahun. Pembatasan itu dinilai akan menyebabkan kehilangan nilai ekonomis sekitar Rp1,4 triliun dan dikhawatirkan akan menimbulkan dampak sosial ekonomi.

"Budidaya Perikanan di Danau Toba melibatkan puluhan ribu kepala keluarga yang bekerja dari sektor hulu ke hilir, di antaranya pekerja pabrik pakan, hatchery, petambak, pengolah ikan, pedagang ikan, dan lain-lain, yang terancam kehilangan pekerjaan akibat keputusan tersebut," kata Ketua Umum AP5I Budhi Wibowo (Bisnis.com, 17/5/2017).

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper