Bisnis.com, JAKARTA – Kendati relatif stagnan, prospek konsumsi masyarakat atau daya beli diyakini akan melonjak pada kuartal IV/2017.
Febrio N Kacaribu Head of Research for Makro and Finance LPEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia mengatakan stagnasi daya beli terjadi karena kelas menengah selama tiga kuartal terakhir telah menahan belanjanya.
"Mereka sekarang cenderung menabung, ada beberapa alasan mungkin masalah politik atau menunggu akhir tahun," kata Ferbrio di Kampus UI, Kamis (9/11/2017).
Meski demikian, sejumlah indikator pertumbuhan ekonomi selama kuartal III kemarin, misalnya ekspor, tampaknya akan memberikan kembali kepercayaan kalangan ini untuk meningkatkan konsumsinya.
Peningkatan konsumsi itu diprediksi mengerek pertumbuhan secara signifikan. Proyeksinya, pada kuartal IV daya beli masyarakat bisa naik ke angka 5,1% - 5,2%. Sehingga secara keseluruhan masih di angka 5,1% atau bahkan 5,15%.
"Misal akhir tahun ini mereka bisa jalan-jalan atau membeli barang baru," jelasnya.
Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya merilis data bahwa daya beli masyarakat terus tergerus hingga kuartal ke III/2017. Pada kuartal tersebut daya beli berada di angka 4,93% atau turun dibandingkan kuartal I/2017 sebesar 4,95% dan kuartal II/2017 4,94%.