Bisnis.com, DENPASAR - Konstruksi fisik perluasan parking stand dan apron area Bandara Ngurah Rai Bali ke sisi barat seluas 83 ha dipastikan akan dilakukan paling lambat akhir 2017.
GM PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi menyatakan pada pekan ini kajian studi pembangunan di atas laut tersebut diperkirakan rampung.
“Kajian pekan ini diserahkan Universitas Udayana. Pak Bupati Badung [Nyoman Giri Prasta] pada prinsipnya menudukung secara lisan perkembangan ini. Namun angkasa pura diminta buat kajian arus laut,” jelasnya pada Rabu (8/11/2017).
Yanus menegaskan begitu kajian sudah keluar, proses pembangunan lahan di atas laut seluas 83 ha akan langsung dilakukan. Rencananya untuk tahap awal hanya sekitar 43 ha dibangun untuk keperluan dapat menampung tiga unit pesawat berbadan lebar.
Meskipun waktu pelaksanaanya pendek, proses reklamasi tersebut ditargetkan rampung Agustus sehingga dapat difungsikan sebagai parkir pesawat delegasi IMF & World Bank Annual Meeting.
Yanus menyatakan pekerjaan fisik tidak akan lambat, karena semua pengerjaan merupakan penugasan dari pemerintah pusat.
Kepala Otban Wilayah IV Kelas 1 Denpasar Herson menyatakan dukungannya dengan pengembangan bandara di sisi barat. Dia memastikan proses pembangunan dan operasional bandara berjalan paralel dan tidak akan mengganggu aktivitas penerbangan.
“Kami sangat mendukung beberapa progres peningkatan bandara dari kapasitas apron yang terbatas untuk dikembangkan menjadi ke arah pantai tadi. Tentunya ini menunggu hasil kajian tindak lanjut yang sedang ditunggu,” kata Herson.
Sementara itu, selain memperluas area parkir pesawat, Ngurah Rai juga akan menambah sebanyak 40 konter check in di terminal internasional untuk mengantisipasi lonjakan penumpang saat pelaksanaan IMF & World Bank Annual Meeting 2018.
Yanus menuturkan tambahan counter hall yang ditaksir menelan dana Rp112 miliar tersebut akan ditempatkan di lantai dua prominant di terminal internasional.
“Karena IMF dan World Bank Annual Meeting itu nanti untuk melayani delegasi sebanyak 17.000 orang. Semua akan terkonsentrasi di terminal internasional,” ujarnya.
Yanus menambahkan penambahan konter dilakukan karena keberadaan 96 konter check in di terminal internasional saat ini dinilai sudah kurang. Dia menegaskan kekurangan itu sudah dirasakan seiring meningkatnya aktivitas pesawat carter.
Apalagi, lanjutnya, tidak seperti dulu pesawat carter datang dan pergi tidak bersama-sama. Pada saat ini, kebanyakan pesawat carter tiba dan berangkat secara bersamaan sehingga menyebabkan penumpukan penumpang ketika akan check in hingga ke imigrasi.
“Kadang kalau sudah antre macet, kami datangkan semua pegawai untuk turun semua seluruh karyawan sampai seluruh porter kami terjunkan,” jelasnya.
Dia menjelaskan lokasi prominent dipilih karena sekarang untuk transfer penumpang dari internasional ke domestik sudah difasilitasi Imigrasi sehingga lebih mudah. Namun, belum diputuskan apakah check hall ini akan diperuntukkan bagi pesawat carter atau maskapai regional.