Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan China Kerek Harga Rumput Laut

Permintaan yang tinggi dari China mendorong kenaikan harga rumput laut sejak pertengahan tahun ini. Alhasil, komoditas itu berperan besar mengakselerasi pertumbuhan produk domestik bruto perikanan kuartal III/2017.
Petani rumput laut memeriksa tanaman rumput laut di Pantai Ujungnge, Bone, Sulawesi Selatan, Selasa (31/10)./ANTARA-Yusran Uccang
Petani rumput laut memeriksa tanaman rumput laut di Pantai Ujungnge, Bone, Sulawesi Selatan, Selasa (31/10)./ANTARA-Yusran Uccang

Bisnis.com, JAKARTA - Permintaan yang tinggi dari China mendorong kenaikan harga rumput laut sejak pertengahan tahun ini. Alhasil, komoditas itu berperan besar mengakselerasi pertumbuhan produk domestik bruto perikanan kuartal III/2017.

Ketua Umum Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) Safari Aziz mengatakan kenaikan harga rumput laut kering terjadi sejak Juni dari semula Rp8.000 bertahap menjadi Rp16.000-Rp18.000 per kg.

Kebutuhan China yang selama ini menyerap 70% ekspor rumput laut Indonesia itu naik sejalan dengan peningkatan penggunaan komoditas itu sebagai bahan baku dan bahan penolong barang-barang konsumsi masyarakat setempat. Lompatan permintaan pun terjadi di Uni Eropa.

Pada saat yang sama, kompetitor Indonesia, Filipina, tak sanggup memasok kebutuhan pasar karena aktivitas budidayanya diterjang taifun. Kondisi itu kian memacu produksi rumput laut di dalam negeri, apalagi di beberapa sentra, musim hujan belum datang.

"Dengan adanya permintaan akan rumput laut yang lebih banyak dengan harga yang cukup tinggi dari sebelumnya, masyarakat pesisir dan pulau-pulau semakin bersemangat untuk melakukan budidaya," kata Safari, Selasa (7/11/2017).

Menurut data ARLI, ekspor rumput laut pada 2016 mencapai 188.298,7 ton senilai US$161,8 juta. Secara volume dan nilai, ekspor turun masing-masing 11,2% dan 21,3% dari realisasi tahun sebelumnya. Adapun produksi pada 2016 diestimasi 11,1 juta ton rumput laut basah atau 1,1 juta ton rumput laut kering. Tahun ini, produksi diproyeksi 13,4 juta ton rumput laut basah atau 1,3 juta ton rumput laut kering.

Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto membenarkan harga rumput laut yang baik saat ini menarik minat masyarakat untuk terus menanam.

"Dan, rumput laut adalah kegiatan yang padat karya, menyerap banyak tenaga kerja, bisa dikerjakan dengan mudah oleh semua lapisan masyarakat di segala usia," ujarnya.

Badan Pusat Statistik mengumumkan pertumbuhan PDB perikanan terakselerasi pada kuartal III/2017 dengan kenaikan 6,8% dibandingkan dengan laju periode sama tahun lalu 5,6%.

Kepala Seksi Neraca Pertanian BPS Urip Widiyantoro menjelaskan percepatan laju PDB perikanan lebih didorong oleh perikanan budidaya, khususnya rumput laut.

"Meningkatnya produksi rumput laut akibat kenaikan harga rumput laut yang cukup signifikan di tingkat pembudidaya," katanya (Bisnis.com, 6/11/2017).

BPS menyebutkan PDB nominal atas dasar harga berlaku subsektor perikanan selama Juli-September mencapai Rp89,7 triliun, meningkat dari realisasi periode sama tahun lalu yang hanya Rp80,6 triliun.

Sejalan dengan itu, andil subsektor perikanan terhadap total PDB naik dari 2,5% menjadi 2,6%. Total PDB nasional kuartal III/2017 tercatat Rp3.502,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper