Bisnis.com, JAKARTA -- Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Nasional (Pokja APML Nasional) bersama dengan Kementerian PPN/Bappenas dan mitra pembangunan di sektor air minum dan sanitasi kembali mengadakan Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) 2017.
Acara yang diadakan setiap dua tahun sekali ini berfokus kepada masalah sanitasi dan akses air bersih di daerah-daerah di Indonesia.
Untuk tahun ini, KSAN 2017 secara spesifik membahas isu pembiayaan untuk pembangunan sarana dan prasarana guna memenuhi kebutuhan akses universal untuk sanitasi dan air minum di 2019.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2016, capaian akses air minum kini telah mencapai 71,14% dan akses sanitasi 76,37%.
Namun, tidak seluruhnya memberikan akses sanitasi yang layak. Hanya 67,2% akses sanitasi yang tersedia dengan layak sedangkan 9,17% hanya memberikan akses sanitasi dasar.
Rudy S. Prawiradinata, Penanggung Jawab KSAN 2017, menjelasakan KSAN tahun ini terfokus pada pembiayaan sektor air minum dan sanitasi serta memperkuat sinergi dan kolaborasi pemerintah dan mitra lainnya.
Baca Juga
"Tema besar yang akan dibahas dalam KSAN 2017 akan difokuskan pada optimalisasi penggunaan data transfer pemerintah dan mobilisasi sumber pendanaan alternatif," ujarnya dalam KSAN 2017 di Jakarta, Selasa (7/11/2017).
Sumber dana dari pemerintah antara lain adalah Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dana desa.
Sedangkan untuk sumber dana alternatif dapat dioptimalkan melalui dana swasta lewat skema B2B (business to business), corporate social responsibility (CSR), Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), pembiayaan mikro, dan dana ZISWAF.
Bambang Brodjonegoro, Menteri PPN/Kepala Bappenas, mengatakan pemenuhan akses air minum dan sanitasi merupakan prioritas pembangunan nasional.
Hal ini terkait dengan upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan pemenuhan hak dasar bagi seluruh masyarakat yang nantinya akan mempengaruhi peningkatan produktivitas bangsa.
"Untuk itu melalui KSAN ini kita butuh sinergi dan kolaborasi dalam segala aspek termasuk pembiayaan untuk mewujudkan target yang kita canangkan," ujarnya.