Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Uni Emirat Arab Minta Harga Listrik PLTS Cirata Lebih Murah

PT PLN akan menyelesaikan negosiasi dengan perusahaan Uni Emirat Arab Masdar Clean Energy untuk menyepakati harga jual listrik PLTS terapung Cirata di Jawa Barat.
Salah satu PLTS garapan Masdar Clean Energy/Arabian Business
Salah satu PLTS garapan Masdar Clean Energy/Arabian Business

Bisnis.com, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara akan (Persero) akan menyelesaikan negosiasi dengan perusahaan Uni Emirat Arab Masdar Clean Energy untuk menyepakati harga jual listrik Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung Cirata 200 megawatt di Jawa Barat.

PLN mengutus anak perusahaan PT Pembangkitan Jawa Bali untuk membangun PLTS terapung di Waduk Cirata.

Proyek itu digarap oleh Masdar Celan Energy dan anak perushaan PLN, PT Pembangkitan Jawa Bali. Pembangunan di atas waduk tersebut dinilai lebih hemat karena tidak perlu melakukan pembebasan lahan.

Namun, PLN dan Masdar belum sepakat soal harga listrik. Di negara asalnya, Masdar bisa membuat PLTS yang menghasilkan listrik dengan harga jual hanya US$2,99 sen/kWh alias cuma Rp 390/kWh, jauh lebih murah dibandingkan dengan PLTS di Indonesia yang harga jual listriknya bisa mencapai US$15 sen/kWh atau Rp 2.000/kWh.

Direktur Pengadaan Strategis PLN Nicke Widyawati mengatakan kondisi tersebut berbeda dengan di Indonesia karena komponen biaya investasi yang kebih kompleks. Selain itu, bunga kredit pinjaman di Indonesia juga masih lebih mahal dibandingkan di Uni Emirat Arab.

“Negosiasi segera kita selesaikan,” kata Nicke kepada wartawan pada Senin (6/11/2017).

Dia menjelaskan hal tersebut diakibatkan oleh faktor alam, yaitu sinar matahari di Indonesia ‎30 persen di bawah UEA sehingga energi listrik yang dihasilkan tidak seoptimal di negara tersebut. "Faktor lain energi solar di Indonesia 30 persen di bawah. Jadi nanti juga tak bisa semurah di sana. Itu kita pahami."

Menurut Nicke, PLN tetap akan menggunakan harga sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) no.50/2017 tentang Pemanfataan Energi Baru Terbarukan Untuk Kesediaan Tenaga Listrik.

Dalam aturan itu, harga jual listrik dipatok 85% dari biaya okok produksi (BPP) PLN setempat. BPP PLN di Jawa Barat tercatat merupakan yang paling rendah di Indonesia hanya US$6.51 sent per kwh.

PLN menargetkan penandatanganan power purchase agreement (PPA) pembangkit energi terbarukan tersebut pada Januari 2018, setelah negosiasi tersebut diselesaikan.

Nicke mengemukakan pihaknya dan Masdar akan menandatangani kesepakatan awal (head of agreement/HoA) dalam acara forum energi terbarukan di Arab Saudi pada bulan ini. “Setelah penandatanganan HoA, kita akan kejar PPA agar pembangkit tersebut bisa dibangun dengan cepat.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper