Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beban Bunga Tinggi, TMAS Cetak Rugi

PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk. atau Temas Line menderita rugi bersih sebanyak Rp10 miliar dalam periode Januari-September 2017 akibat kenaikan beban keuannga. Kendati demikian, perseroan optimistis dalam dua tahun ke depan sudah bisa kembali mendulang laba.
Temas Line. /temasline.com
Temas Line. /temasline.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk. atau Temas Line menderita rugi bersih sebanyak Rp10 miliar dalam periode Januari-September 2017. Kerugian tersebut timbul karena perseroan menanggung beban keuangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan laba operasional.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang terbit Selasa (31/10/2017), pada periode Januari-September 2016, emiten bersandi saham TMAS masih bisa mencetak laba sebanyak Rp155 miliar. Ganny Zheng, Direktur Keuangan TMAS mengatakan beban keuangan perseroan meningkat karena dalam dua tahun terakhir TMAS gencar ekspansi, baik penamabahan kapal maupun ekspansi jaringan.

Ganny menuturkan, sejak 2014, perseroan telah meningkatkan kapasitas angkut hingga dua kali lipat. Total armada yang dimiliki Temas Line kini mencapai 34 kapal dengan kapasitas angkut sebanyak 25.785 TEUs (wenty-foot equivalent unit). Selain itu, Temas Line saat ini sudah melayani pengangkutan barang ke 38 pelabuhan di seluruh Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua

"Untuk full year 2017 kami masih expect bisa positif [meraih laba]. Investasi kami baru akan terlihat di 2018 dan 2019," jelasnya kepada Bisnis.com, Selasa (31/10/2017).

Per September 2017, beban keuangan TMAS mencapai Rp101,15 miliar atau naik 60% secara tahunan. Total utang jangka panjang dan jangka pendek masing-masing naik 47% dan 22% menjadi Rp749,06 miliar dan Rp225,20 miliar. Utang dari lembaga keuangan juga naik 41% menjadi Rp180,95 miliar.

Di sisi lain, pendapatan bersih Temas Line meningkat 18,47% menjadi Rp1,41 triliun. Pendapatan dari segmen pelayaran naik 6,41% menjadi Rp914,53 miliar sedangkan dari segmen bongkat muat melonjak 43,5% menjadi Rp593,86 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper