Bisnis.com, JAKARTA - Alokasi penyaluran biodiesel ke PT Pertamina (Persero) dan PT AKR Corporindo Tbk. bertambah menjadi 1,4 juta kilo liter untuk periode November 2017- April 2018.
Alokasi untuk Pertamina berjumlah 1,38 juta kl dan PT AKR Corporindo sebanyak 24.000 kl. Sementara itu, alokasi BBN pada 6 bulan sebelumnya sebanyak 1,37 juta kl.
Alokasi itu bertambah karena perusahaan pemasok biodiesel untuk PT Pertamina bertambah satu perusahaan yaitu PT Sukajadi Sawit Mekar. Perusahaan tersebut mengalokasikan 36.505 kl bahan bakar nabati (BBN) ke Pertamina.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan telah menandatangani regulasi penyaluran tersebut yang tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM nomor 3765/2017 tentang Penetapan Badan Usaha Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel dan Alokasi Besaran Volume untuk Pengadaan Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel Pada PT Pertamina (Persero) dan PT AKR Corporindo Tbk Periode November 2017-April 2018.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Rida Mulyana mengatakan, hal tersebut mengindikasikan adanya alokasi yang baik dalam penyaluran biodiesel.
"Perusahaan pemasok biodiesel bertambah. Artinya, investasi biodiesel berkembang," kata Rida menjawab bisnis, di Kantor Ditjen EBTKE, Jumat (27/10).
Menurut Rida, Indonesia memiliki potensi besar dalam penyaluran biodiesel karena Indonesia memiliki perkebunan sawit terluas di dunia. Semenjak tahun 2015, pemerintah terus mempercepat mandatori P20 dimana 20% fame dicampur 80% solar.
Sebanyak 20 perusahaan menyalurkan biodiesel ke Pertamina, yaitu: PT Cemerlang Energi Perkasa sebanyaj 83.441 kl, PT Wilmar Bioenergi Indonesia 192.000 kl, PT Pelita Agung Agri Industri, 27.814 kl, PT Ciliandra Perkasa 34.767 kl, PT Musim Mas 160.300 kl, PT Darmex Biofuels 34.767 kl, PT Energi Baharu Lestari 13.907 kl, PT Wilmar Nabati Indonesia 192.460 kl, PT Bayas Biofuels 104,301 kl, PT LDC Indonesia 57.589 kl.
Kemudian PT Smart Tbk 46.998 kl, PT Tunas Baru Lampung 47.794 kl, PT Multi Nabati Sulawesi 57.574 kl, PT Permata Hijau Palm Oleo 50.482 kl, PT Intibenua Perkasa Tama 53.541 kl, PT Barata Elok Smesta Terpadu 34.767 kl, PT Dabi Biofuels 50.064 kl, PT Sinar Mas Bioenergy 54.648 kl, PT Kutai Refinery Nusantara 50.060 kl dan PT Sukajadi Sawit Mekar 36.505 kl.
Sedangkan untuk PT AKR Cororindo sengan jumlah 24.000 kl dipasok oleh beberapa perusahaan, yaitu: PT Wilmar Bioenergy Indonesia 2.000 kl, PT Musim Mas 3.800 kl, PT Wilnar Nabati Indonesia 9.050 kl, PT LDC Indonesia 820 kl, PT Smart Tbk 6.300 kl, PT Tunas Baru Lampung 880 kl, PT Sinar Mas Bioenergy 450 kl dan PT Kutai Refinery Nusantara 700 kl.