Bisnis.com, JAKARTA — Kendati telah menyatakan perundingan yang melibatkan anak usahanya, PT Freeport Indonesia, berjalan positif dan yakin akan selesai akhir tahun ini, Freeport-McMoRan Inc. tetap mengambil ancang-ancang manakala proses tersebut menemui jalan buntu.
CEO Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson mengatakan bahwa pihaknya dan pemerintah sudah sepakat untuk menyelesaikan perundingan pada akhir tahun ini. Dia melihat kedua belah pihak tengah berusaha meraih resolusi bersama.
Namun, apabila terjadi kebuntuan, langkah yang akan diambil adalah dengan menunda investasi untuk pembangunan tambang bawah tanah di Indonesia. "Jika kami mengalami kebuntuan yang tidak diduga sebelum akhir tahun, kami akan melaukan tindakan tersebut," ujarnya dalam earnings call kuartal III/2017, Rabu (25/10).
Sementara itu, CFO Freeport-McMoRan Kathleen L. Quirk menjelaskan bahwa pengetatan investasi untuk tambang bawah tanah sudah dimulai pada awal tahun ini sebesar 25%. Menurutnya, secara ekonomi hal tersebut yang paling masuk akal.
Namun, apabila belanja modal ditunda sepenuhnya, maka akan sangat berdampak pada produksi Freeport Indonesia. Pasalnya, produksi Grasberg Block Cave akan mulai meningkat pada 2019.
"Pada titik ini, keyakinan kami adalah kami akan menyelesaikan hal [perundingan] ini dan dapat terus melanjutkan rencana investasi jangka panjang kami.”