Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aspal Plastik Diujicoba di Maros

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali melakukan uji coba penggunaan aspal campuran limbah plastik atau aspal plastik di Jalan Dakota akses Bandara Lama Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan sepanjang 100 meter, menyusul keberhasilan uji coba di Bali dan Bekasi.
Aspal plastik/Bisnis.com-Feri
Aspal plastik/Bisnis.com-Feri

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali melakukan uji coba penggunaan aspal campuran limbah plastik atau aspal plastik di Jalan Dakota akses Bandara Lama Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan sepanjang 100 meter, menyusul keberhasilan uji coba di Bali dan Bekasi.

Kepala Puslitbang Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR Deded P. Syamsudin mengatakan dengan hadirnya teknologi aspal plastik, diharapkan dapat mereduksi sampah plastik sekaligus dapat menarik manfaat ekonomi untuk dijadikan bahan campuran aspal. Sebelum dilakukan uji coba penghamparan aspal, dilakukan sosialisasi proses pencampuran aspal bercampur limbah plastik di Asphalt Mixing Plant (AMP) yang terletak di Maros.

Pencampurannya tidak memerlukan penggunaan teknologi khusus dan alat baru, sehingga dapat dilakukan oleh perusahaan AMP manapun.
“Bukan suatu teknologi yang canggih dan tidak membutuhkan alat baru apapun,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (25/10).

Pelaksanaan uji coba di Maros bertujuan meningkatkan kepedulian Pemerintah Daerah untuk mengelola sampah dengan lebih baik melalui pemanfatan ulang.

Komposisi limbah plastik kresek sebagai bahan campuran aspal dilakukan dengan komposisi 6%. Menurutnya, campuran limbah plastik tersebut tidak boleh melebihi kadar 6% sebab dapat berpengaruh pada kualitas aspal yang justru menjadi mudah retak.

"Plastik ini meningkatkan kinerja aspal terhadap air sehingga tahan retak. Tetapi kalau (kadar plastik) terlalu banyak, malah mudah retak. Aspal dengan campuran plastik juga aman terhadap panas dan tidak mudah meleleh. Biasanya, suhu permukaan aspal hanya berkisar 55 derajat Celcius. Sementara itu, untuk membuat plastik meleleh dibutuhkan suhu di atas 100 derajat Celcius," terangnya.

Berdasarkan hasil uji laboratorium tahun 2017 oleh Pusat Litbang Jalan Kementerian PUPR, campuran beraspal panas dengan tambahan limbah plastik menunjukkan peningkatan nilai stabilitas Marshall 40% dan lebih tahan terhadap deformasi dan retak lelah dibandingkan dengan campuran beraspal panas standar.

Penggunaan limbah plastik juga sama sekali tidak mengurangi kualitas jalan, bahkan justru bisa menambah kerekatan jalan. Saat dihampar sebagai aspal panas, ketika diukur suhunya yaitu 150-180 derajat celcius, yang artinya plastik tidak terdegradasi dan masih jauh dari batas degradasi sampah yaitu 250-280 derajat Celcius atau suhu dimana plastik mengeluarkan racun.

Kepala Balitbang PUPR Danis H Sumadilaga mengatakan pihaknya akan menggunakan aspal plastik ini untuk ruas tol Tangerang - Merak dan daerah lainnya pada tahun ini.

Tol Tangerang-Merak akan jadi tol pertama yang diterapkan penggunaan limbah plastik pada campuran aspal untuk perkerasan jalan.
"Yang ruas tol Tangerang Merak masih dibicarakan dengan pengelola tol. Aspal plastik kami ujicoba di rest area dan jalan akses masuk. Rencananya di awal November," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper