Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Persoalan Komersial Batalkan Kerja Sama Antam, Freeport, Smelting

PT Antam (Persero) Tbk. menyatakan tidak berlanjutnya kerja sama pembangunan pabrik pengolahan anoda slime dan logam berharga (precious metal refinery/PMR) dengan PT Freeport Indonesia dan PT Smelting dikarenakan masalah komersial.
Seorang karyawan menunjukkan emas batangan Aneka Tambang (Antam) ukuran 100 gram di sebuah toko Emas di Pasar besar, Malang, Jawa Timur, Kamis (14/11/2013). /antara
Seorang karyawan menunjukkan emas batangan Aneka Tambang (Antam) ukuran 100 gram di sebuah toko Emas di Pasar besar, Malang, Jawa Timur, Kamis (14/11/2013). /antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Antam (Persero) Tbk. menyatakan tidak berlanjutnya kerja sama pembangunan pabrik pengolahan anoda slime dan logam berharga (precious metal refinery/PMR) dengan PT Freeport Indonesia dan PT Smelting dikarenakan masalah komersial.

Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan sampai saat ini MoU yang terakhir yang ditandatangani tertanggal 2 Februari 2017. Adapun masa berlakunya selama satu tahun.

"Pabrik anoda slime itu boleh dikatakan memang tidak ketemunya secara komersial. Tapi, MoU sendiri belum terminasisi sih. MoU-nya masih aktif," tuturnya di gedung DPR, Selasa (24/10/2017).

Dia menjelaskan pihak Smelting tidak ingin menurunkan payable emasnya dari 99%. Menurutnya, hal itu akan merugikan pihaknya dan Freeport.

"Proyek ini tidak layak kalau payable 99%. Tempo hari kita berhitung untuk internal rate 11%, maka payable itu harus turun di sekitar 97,8%," ujarnya.

Seperti diketahui, Freeport dan Smelting menandatangani MoU baru dengan PT Amman Mineral Nusa Tenggara. Sebelumnya, MoU serupa melibatkan Freeport, Antam, dan Smelting.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono menjelaskan pada prinsipnya, pemerintah menghendaki pengolahan konsentrat tambang ada didalam negeri. Kesepakatan yang melibatkan Freeport dan Amman Mineral tersebut terjadi setelah tidak ada titik temu untuk hal serupa dengan Antam.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lucky Leonard

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper