Bisnis.com, JAKARTA – Dalam upaya penciptaan sumber ekonomi baru, pemerintah tidak ragu untuk memberikan bantuan permodalan di sektor ekonomi kreatif.
Berdasarkan dokumen ‘Capaian 3 Tahun Pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla’ dari Kantor Staf Presiden, sektor ekonomi kreatif dinilai memiliki potensi ekonomi yang besar dan memberikan kesempatan kerja pada orang muda serta perempuan.
Kontribusi ekonomi kreatif dalam produk domestik bruto (PDB) nasional mencapai Rp852 triliun pada 2015. Angka tersebut meningkat 8,6% dari posisi tahun sebelumnya senilai Rp784,82 triliun.
Jika melihat komposisi status umur tenaga kerja di Indonesia pada 2015, rentang umur 25-59 tahun mengambil porsi 77,4%. Selanjutnya diikuti kelompok umur 15-24 tahun dan 60-ke atas yang masing-masing mengambil porsi 13,8% dan 8,8%.
Komposisi porsi tersebut tidak berbeda signifikan jika melihat pekerja di sektor ekonomi kreatif yang juga didominasi oleh kelompok umur 25-59 tahun sebesar 75,5%. Sementara, kelompok umur 15-24 tahun dan 60-ke atas masing-masing mengambil porsi 17,8% dan 6,7% dari total pekerja di sektor ekonomi kreatif.
Jika melihat status gender Tenaga kerja Tanah Air, sebanyak 62,84% adalah laki-laki dan 37,16% perempuan. Namun, dalam perkembangan sektor ekonomi kreatif, pekerja perempuan justru mendominasi dengan porsi 53,68%. Sisanya, sebanyak 46,52% merupakan pekerja laki-laki.
Total permodalan sektor ini dalam kurun 2016-2017 mencapai Rp7,86 triliun yang terbagi atas Rp7,67 triliun dari direktorat akses perbankan dan Rp192,9 miliar dari direktorat akses nonperbankan.
Selain ekonomi kreatif, pemerintah juga akan terus mendorong perkembangan sektor pariwisata. Pasalnya, dari tahun ke tahun, sektor pariwisata terus menjadi andalan pemerintah dalam memberikan kontribusi positing untuk menggerakkan perekonomian nasional.