Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peremajaan Kebun Karet Dipercepat

Pemerintah tengah melakukan percepatan replanting perkebunan karet pada tahun ini.
Pekerja mengumpulkan hasil sadapan getah karet di perkebunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX di Ngobo, Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (27/3).Antara-Aji Styawan
Pekerja mengumpulkan hasil sadapan getah karet di perkebunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX di Ngobo, Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (27/3).Antara-Aji Styawan

Bisnis.com, Tanjungpura - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan pemerintah tengah melakukan percepatan replanting perkebunan karet pada tahun ini.

Dia mengatakan sesuai instruksi Presiden Joko Widodo agar tanaman karet yang sudah tua segera diremajakan. Selama proses peremajaan itu, pemerintah juga memberikan bantuan benih jagung dan pupuk ke petani.

Alokasi peremajaan karet 14.750 ha sepanjang 2017. Alokasi peremajaan karet yang diperoleh lebih rendah dari usulan Ditjen Perkebunan yakni rata-rata 20.000 ha per tahun.

Data Ditjen Perkebunan 2015 menyebut, total kebun karet yang perlu peremajaan seluas 722.548 ha dari total luas kebun karet 3,6 juta ha.

Sementara guna menyelamatkan harga karet di tingkat petani, Mentan mendorong agar pemanfaatan karet untuk aspal jalan segera terealisasi sehingga dapat meningkatkan serapan karet dalam negeri.

"Kami sudah komunikasi dengan MenPUPR dan MenPerindustrian, ini karet ke depan supaya bagaimana bisa dicampur dgn aspal dan untuk jalan beton," katanya usai membuka Hari Pangan Sedunia di Tanjungpura, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Kamis (19/10).

Mentan sekaligus menyampaikan ada investor yang tertarik mendirikan dua unit Industri pengolahan karet di Bengkulu.

"Itu pabrik pengolahan dan itu kami sudah sepakat dengan Mendag. Investor sudah ada," kata dia.

Ini menjawab kritik yang disampaikan Wakil Ketua Komisi IV DPR Daniel Johan dalam peringatan Hari Pangan Sedunia 2017. Dia meminta Menteri Pertanian Amran Sulaiman tidak hanya fokus pada peningkatan produksi padi dan jagung. Namun, komoditas lain seperti karet juga perlu mendapat perhatian Kementerian Pertanian.

"Saya sampaikan tangisan sekaligus harapan dari petani karet. Mereka menderita sudah lima tahun belakangan. Harus ada terobosan untuk menjawab petani karet," kata dia dalam kesempatan yang sama.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper