Bisnis.com, TOKYO—Pabrikan otomotif Jepang Mitsubishi Corporation berencana memindahkan pabrik Mitsubishi Fuso yang kini terletak di Pulo Gadung, Jakarta Timur ke kawasan industri lain, seperti Karawang. Biaya ekspansi yang terbilang tinggi di wilayah yang dekat dengan Ibu Kota menjadi salah satu alasan untuk memindahkan fasilitas produksi.
Senior Vice President, Division Chief Operating Officer Motor Vehicle Business Division Mitsubishi Corporation Noburu Tsuji menuturkan perusahaan telah memisahkan lini usaha yang memproduksi mobil penumpang di bawah Mitsubishi Motors dan mobil pengangkut barang di bawah Mitsubishi Fuso.
"Kami sedang diskusi dengan Mitsubishi Fuso untuk memindahkan pabrik yang sekarang di pusat kota dan tidak terlalu cocok dengan industri otomotif. Kami minta masukan dari Kementerian Perindustrian, mungkin ke Karawang atau daerah lain," kata Tsuji dalam pertemuan dengan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Tokyo, Jepang, Rabu (18/10/2017).
Menurutnya, keputusan untuk relokasi pabrik merupakan langkah yang besar. Untuk itu, perusahaan masih melakukan kajian dan masih dalam tahap mempertimbangkan rencana tersebut karena memiliki dampak yang besar terkait kebutuhan investasi baru dan masalah tenaga kerja.
Menperin mengatakan industri otomotif didorong untuk masuk ke dalam kawasan industri di sekitar Jawa (Java Industrial Estate Belt). Selain Karawang yang sudah menjadi basis produksi sejumlah pabrikan otomotif, Airlangga menilai kawasan industri Kendal dan Gresik juga patut dipertimbangkan.
"Lokasi lain, Gresik itu worth to see. Kami sedang bangun tol Transjawa untuk jalur transportasi dan dorong industri penunjang untuk masuk kawasan industri tersebut," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Gaikindo Rizwan Alamsjah mengatakan Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation bekerja sama dengan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors selaku agen tunggal pemegang merek Mitsubishi di Indonesia. Adapun, rencana relokasi pabrik Mitsubishi Fuso disebut masih berupa wacana agar fasilitas pabrik perakitan truk Mitsubishi bergeser ke Cikarang mengikuti Mitsubishi Motors.
"Tapi itu masih jangka panjang. Di Pulo Gadung ada areal 25 hektare dan tidak ada masalah apa-apa, tetapi sudah terlalu dekat dengan kota saja," tuturnya kepada Bisnis, Rabu (18/10/2017).
Menurut Rizwan, rencana tersebut muncul atas pertimbangan mahalnya biaya ekspansi di kawasan industri Jakarta Timur itu. Saat ini, produksi Mitsubishi Fuso di Pulo Gadung diperkirakan mencapai 40.000 unit—50.000 unit per tahun.
Di segmen kendaraan komersial, Misubishi Fuso menjadi pemimpin pasar di atas Isuzu, Nissan, Hino, dan pabrikan truk lainnya.
"Kalau tetap di Pulo Gadung, biaya beli lahan untuk ekspansi akan sangat mahal. Pemikirannya seperti itu, tetapi belum diputuskan. Baru semacam wacana," kata Rizwan.