Bisnis.com, WASHINGTON – Kerentanan yang mengintai stabilitas keuangan global di tengah pemulihan ekonomi global perlu direspons dengan langkah kebijakan lintas bidang mulai sekarang.
Tobias Adrian, Penasihat Keuangan dan Direktur Departemen Moneter dan Pasar Keuangan Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pada intinya tidak ada waktu untuk berpuas diri pada saat ini meskipun secara umum semua kondisi mengarah positif.
“Diperlukan tindakan sekarang karena kerentanan sedang di bawah permukaan dan bisa membuat pertumbuhan berisiko di masa depan,” katanya dalam konferensi pers sekaligus peluncuran laporan Global Financial Stability bertajuk ‘Is Growth at Risk?’ di Rapat Tahunan IMF-Bank Dunia, Rabu (11/10/2017).
Beberapa hal yang sebaiknya ditempuh yakni pertama, bank sentral utama harus memastikan kelancaran normalisasi kebijakan moneter. Komunikasi yang baik terkait pembatalan kebijakan yang tidak konvensional masih penting untuk menangkal gejolak pasar.
Kedua, regulator keuangan harus menerapkan kebijakan makroprudensial. Ketiga, Supervisor perlu meningkatkan atensi atau fokus pada model bisnis bank-bank besar. Pasalnya, beberapa bank masih berjuang untuk menyesuaikan model bisnis dengan lingkungan baru.
IMF, sambungnya, memperkirakan hampir sepertiga dari bank sistemik global – mewakili sekitar US$17 triliun asset – akan berjuang mencapai profitabilitas yang berkelanjutan untuk memastikan ketahanan.
Keempat, negara-negara berkembang perlu memanfaatkan keuntungan dari kondisi keuangan yang tenang untuk mengatasi ketidakseimbangan. Selain itu, perlu juga mengurangi tingkat leverage sektor swasta di wilayah yang berisiko tinggi, dan mengelola terpaan utang luar negeri.
Pembuat kebijakan di China harus terus mengatasi kerentanan dan harus mengambil langkah reformasi yang luas untuk membuat ekonomi tidak bergantung pada petumbuhan kredit yang cepat.
Kelima, kerangka reformasi regulasi global yang dikembangkan pascakrisis keuangan harus diselesaikan dan dilakukan sepenuhnya. “Kerja sama global tetap penting,” imbuhnya.