Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lawan Arus, Pejabat India Satu Ini Sambut Gembira Krisis Pekerjaan

Saat kebanyakan pihak meresahkan krisis pekerjaan di India, Menteri Perkeretaapian negeri Hindustan Piyush Goyal justru gembira dan membuat pernyataan nyeleneh.
Bendera India/Cultural India
Bendera India/Cultural India

Bisnis.com, JAKARTA – Saat kebanyakan pihak meresahkan krisis pekerjaan di India, Menteri Perkeretaapian negeri Hindustan Piyush Goyal justru gembira dan membuat pernyataan ‘nyeleneh’.

“Kehilangan pekerjaan itu tanda yang sangat baik bagi ekonomi,” ujar Goyal, dalam suatu kesempatan di India Economic Summit, World Economic Forum (WEF) baru-baru ini, seperti dikutip dari laman Economic Times, Senin (9/10/2017).

Komentar Goyal muncul menanggapi pernyataan Chairman Bharti Airtel, Sunil Mittal, bahwa 200 perusahaan teratas di India telah memangkas jumlah pekerjaan selama beberapa tahun terakhir.

“Jika 200 perusahaan teratas ini tidak akan menghasilkan pekerjaan, akan semakin sulit bagi seluruh komunitas bisnis untuk menarik masyarakat seiring dengan hal tersebut,” kata Mittal.

Tidak berarti Goyal gembira dengan kesulitan yang dialami para pemuda pengangguran. Menurutnya, kehilangan pekerjaan merupakan pertanda baik atas peluang tumbuhnya wirausaha.

“Apa yang Sunil katakan tentang perusahaan yang memangkas jumlah pekerjaan sebenarnya adalah pertanda yang sangat baik. Faktanya adalah bahwa hari ini, pemuda masa depan tidak hanya ingin menjadi pencari kerja. Mereka juga ingin menciptakan pekerjaan. Negara ini melihat semakin banyak orang muda yang ingin menjadi pengusaha,” tandasnya.

Mungkin Goyal mengacu pada skema MUDRA, yang diluncurkan oleh Perdana Menteri Narendra Modi pada tahun 2015 untuk memberikan pinjaman kepada pengusaha kecil.

Sebuah laporan firma konsultasi SKOCH menunjukkan bahwa pinjaman sebesar Rs3,42 lakh crore telah disalurkan ke lebih dari 8 crore orang di bawah skema ini, kebanyakan pengusaha kecil.

Tapi apakah benar bahwa mereka yang kehilangan pekerjaan bisa mendapatkan pinjaman dan memulai usaha kecil?

Contoh saja, perusahaan jasa finansial yang berpusat di Mumbai Larsen & Toubro (L&T) memecat sekitar 14.000 karyawannya tahun lalu. Pada kuartal pertama tahun ini, total jumlah kepala di HDFC Bank turun dari 90.421 menjadi 84.325.

Bisakah kita berasumsi bahwa karyawan-karyawan ini akan beralih menjadi pengusaha? Goyal pun menjelaskan argumennya mengapa wirausaha akan tumbuh.

“Dengan munculnya kemajuan manufaktur 3D, kecerdasan buatan, inovasi dalam peran sentral, semakin banyak orang yang terlibat dengan diri mereka sendiri dan ingin menjadi pewaralaba, orang-orang yang menghasilkan gagasan dan ingin mandiri,” dalihnya.

Di sisi lain, sulit membayangkan bahwa orang-orang yang diberhentikan oleh L&T ataupun perusahaan lainnya pasti akan menjadi pewaralaba. Masih juga terlalu dini untuk berbicara tentang manufaktur 3D dan kecerdasan buatan di India, di mana area-area tertentu bahkan berjalan tanpa smartphone.

Bagaimana menurut Anda?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper