Bisnis.com, JAKARTA—Asosiasi Mainan Indonesia mendorong industri mainan untuk ekspansi ke Jawa Tengah, tepatnya ke Kawasan Industri Kendal.
Sutjiadi Lukas, Ketua Asosiasi Mainan Indonesia (AMI), mengatakan pihaknya bekerja sama dengan pengelola kawasan industri tersebut untuk menyediakan lahan klaster kawasan industri mainan. Kedua pihak direncanakan segera mengadakan penandatanganan nota kesepahaman.
"MOU akan kami adakan secepatnya dan rencana penandatanganan bersamaan dengan acara kunjungan kerja ke kawasan Kendal Industri Estate pada 13 Oktober 2017," ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (9/10/2017).
Lukas menyebutkan asosiasi memilih untuk mendorong industri mainan ke Jawa Tengah karena saat ini Jakarta dinilai sudah sangat padat dan beberapa lokasi terkena zona larangan industri. Dari sisi upah karyawan, nilai upah minimum regional (UMR) di Kawasan Industri Kendal juga lebih rendah dibandingkan dengan kawasan industri di Jakarta, sehingga lebih menunjang pengusaha.
"Kami juga ingin adanya pemerataan penyebaran dan penyerapan lapangan kerja supaya tidak semua tertuju ke Jakarta. Selain itu, faktor infrastruktur di Kendal juga sudah memadai," katanya.
Saat ini, industri mainan dalam negeri sedang menghadapi tantangan lemahnya permintaan dan produksi yang kurang optimal. Walaupun demikian, Lukas menyatakan potensi pasar mainan anak dalam negeri masih terbuka dengan angka kelahiran yang terbilang tinggi tiap tahun.
Pertumbuhan angka kelahiran anak di Indonesia berada di kisaran 4,5 juta per tahun. Walaupun tidak termasuk kebutuhan pokok, tetapi mainan anak merupakan barang yang dibutuhkan.
“Ini yang memacu pengusaha mainan lokal dan luar untuk memasarkan produknya di Indonesia. [Pasar] mainan anak masih sangat terbuka,” ujarnya.
Pabrikan Mainan Disarankan Pindah ke Kawasan Industri Kendal
Asosiasi Mainan Indonesia mendorong industri mainan untuk ekspansi ke Jawa Tengah, tepatnya ke Kawasan Industri Kendal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Annisa Sulistyo Rini
Editor : Ratna Ariyanti
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu