Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Pacu Produksi Kedelai Lokal

Kementerian Pertanian mulai memacu produksi kedelai guna mencapai target swasembada pada 2018, melalui penambahan luas tanam dan bertahap mengurangi impor kedelai.
Kedelai/Reuters
Kedelai/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian mulai memacu produksi kedelai guna mencapai target swasembada pada 2018, melalui penambahan luas tanam dan bertahap mengurangi impor kedelai.

Perluasan area tanam baru sebesar 500.000 ha dengan alokasi anggaran Rp661 miliar di APBN Perubahan 2017, naik dari APBN 2017 sebesar 210.000 ha dengan alokasi anggaran Rp270 miliar. Sehingga total area tanam baru pada 2017 sebesar 710.000 ha, naik dari 2016 sebesar 210.000 ha.

Lebih lanjut, area tanam baru diusulkan 1,5 juta ha dengan alokasi anggaran Rp1,3 triliun pada RAPBN 2018. Alokasi anggaran berupa bantuan pupuk, benih, dan Rhizobium bagi area tanam baru. Adapun, area tanam swadaya petani seluas 300.000 ha.

Area tanam baru 500.000 ha bakal terpusat di 20 propinsi, yakni Sumatera 153.000 ha, Jawa 130.000 ha, Kalimantan 27.000 ha, Sulawesi 110.000 ha, dan NTT serta NTB sebesar 80.000 ha. Ini memanfaatkan lahan bekas pertambangan, perkebunan tanaman belum menghasilkan, lahan kering, lahan bera, lahan tidur, lahan pasang surut, dan lahan eks pengembangan area tanam baru jagung.

Kepala Subdit Kedelai Kementerian Pertanian Mulyono mengatakan penanaman di area tanam baru pada Oktober 2017 dan produktivitas 1,5 ton per ha, akan mendorong peningkatan produksi pada 2018 sebesar 2,9 juta ton. Sedangkan total kebutuhan kedelai nasional 2,4 juta ton.

"Rata-rata produksi kedelai nasional 800.000 ton - 1 juta ton per tahun. Kekurangannya dipenuhi impor kedelai dari AS," kata dia, Minggu (8/10).

Pemerintah menggandeng perguruan tinggi dalam penerapan teknologi kedelai guna mencapai produktivitas 2,5 ton - 3 ton per ha. Seiring peningkatan produksi, Kementerian Pertanian mendorong penggunaan kedelai lokal dengan mengurangi impor secara bertahap.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper