Bisnis.com, JAKARTA - Aktivitas ekonomi Jepang di sektor manufaktur meningkat ke level tertinggi dalam empat bulan terakhir pada September, didorong oleh peningkatan ouput dan pesanan baru.
Manufacturing Purchasing Manager's Index (PMI) Nikkei mengungkapkan sektor Manufaktur Jepang naik ke level 52,9 pada September. Angka ini juga lebih tinggi dari level Agustus yang mencapai 52,2.
Seperti diketahui, angka indeks di atas 50 menunjukkan sinyal ekspansi dalam aktivitas ekonomi, sedangkan angka di bawah 50 menunjukkan adanya kontraksi.
Dalam survei yang dihimpun oleh IHS Markit, output, volume pesanan, dan permintaan luar negeri meningkat secara drastis pada bulan September, menyusul rendahnya ekspansi pada bulan sebelumnya.
Jumlah lapangan kerja kembali meningkat untuk bulan ke-13 berturut-turut, meski pada laju terlemah sejak November tahun lalu Sementara itu, tekanan harga barang modal terus meningkat, meski tingkat inflasi yang dihadapi produsen tidak diimbangi dengan naiknya harga yang harus dibayar konsumen.
Peningkatan output dan pesanan baru mendukung angka PMI ini, dengan produksi dan pertumbuhan pesanan baru mencapai level tertinggi dalam empat bulan terakhir pada bulan September.
Sementara itu, ada bukti kuat bahwa permintaan yang kuat juga terjadi dari luar negeri, dengan pesanan ekspor baru naik sampai level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir. Pertumbuhan produksi dan arus masuk pesanan memicu perusahaan manufaktur Jepang untuk mendorong aktivitas pembelian.
Joe Hayes, ekonom IHS Markt mengatakan peningkatan permintaan dari luar negeri memberikan sumber pertumbuhan utama, seperti yang ditunjukkan oleh penjualan ekspor yang berkembang dengan kecepatan tercepat dalam tujuh bulan terakhir.
"Data menunjukkan kenaikan harga bahan baku mendorong beban biaya, namun hal ini belum berdampak pada harga barang jadi yang hanya naik sedikit," tambah Joe dalam rilis IHS Markit, Senin (2/10/2017).