Bisnis.com, NANNING, China- The 14th China-ASEAN Expo (CAEXPO) dan The 14th China-ASEAN Business and Investment Summit (CABIS) diselenggatakan di Nanning, China pada 12-15 September 2017.
Selain menjadi ajang pertemuan bilateral dan multilateral bagi para pejabat pemerintah China, negara-negara ASEAN, dan negara-negara sahabat lainnya, CAEXPO dan CABIS akan mempertemukan pengusaha dari negara-negara tersebut baik yang sudah berskala besar maupun yang masuk dalam kategori Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Selain business matching, ada pula pameran untuk memfasilitasi para pelaku usaha.
Pameran yang digelar difokuskan pada industri rel kereta api, non-ferrous metal, energi listrik, bahan bangunan, mesin manufaktur, dan industri terkait lainnya. Rencananya, akan ada sekitar 6.600 booth yang ikut serta yang 1.523 di antaranya digunakan oleh negara-negara ASEAN.
Mulai tahun ini, negara-negara yang berada di sepanjang rute Belt and Road Initiative juga diundang dan menjadi mitra khusus. Kazakhstan adalah negara pertama yang menjadi CAEXPO Special Partner.
Dalam kesempatan terpisah, Wang Lei, Secretary General of the CAEXPO Secretariat, menuturkan acara ini menjadi platform penting bagi China dan ASEAN. Sampai saat ini, sudah banyak usulan yang disampaikan untuk mengembangkan hubungan China dan ASEAN, seperti di sektor agrikultur, logistik, e-commerce, cukai, dan sebagainya.
"China-ASEAN Free Trade Agreement (FTA) sudah efektif dan mampu mengakselerasi kerja sama antara kedua pihak. Hal ini juga akan meningkatkan peluang kemitraan, termasuk dalam hal investasi," sebut dia dalam The 2nd China-ASEAN Entrepreneurs High-Level Cooperation Dialogue, kemarin.
Wang melanjutkan pihaknya akan berupaya memaksimalkan saluran politik dan ekonomi untuk menyukseskan berbagai proyek yang terkait dengan Belt and Road Initiative. Salah satunya adalah dalam pencarian sumber pembiayaan.