Bisnis.com, BIMA -- Kementerian Perhubungan tengah mendorong pengembangan pelabuhan lewat pola kerja sama guna merangsang perekonomiam di daerah.
Pelabuhan yang berfungsi sebagai gerbang arus barang dinilai punya peran vital dalam menyokong ekonomi di daerah.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Kemenhub sejauh ini telah meneken nota kerja sama dengan pihak ketiga dalam pemanfaatan barang milik negara di empat lokasi. Keempat lokasi itu yakni Sintete, Probolinggo, Waingapu, dan Bima.
Dia menerangkan, kerja sama pengelolaam dengan pihak ketiga, baik badan usaha pelabuhan milik negara maupun milik swasta diharapkan bisa menggenjot produktivitas pelabuhan secar efisien.
Hal itu disebabkan pengembangan pelabuhan bakal digarap BUP sedangkan negara tetap mendapat kontribusi bagi hasil dari pengelolaan pelabuhan.
Teranyar, Kemenhub lewat Kesyahbandaram dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bima meneken nota kerja sama berdurasi 30 tahun dengan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero). Budi Karya menyebut Pelindo III bakal menambah alat bongkat muat, memperpanjang dermaga, dan pengembangan lainnya agar kapasitas Pelabuhan Bima meningkat.
Baca Juga
"[Bima] Ini akan jadi pilot project di Indonesia Bagian Timur, jadi bukan saja pelabuhannya maju, tetapi juga ekonominya maju," jelas Budi Karya selepas dialog kerja bersama di STKIP Taman Siswa, Bima, Minggu (10/9/2017).
Menurut Budi Karya, Pulau Sumbawa yang menjadi bagian dari Nusa Tenggara Barat memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan, terutama dari sumber daya alam meliputi sapi, bawang merah, dan jagung.
Namun, potensi tersebut tidak tergarap secara optimal karena konektivitas yang minim antara Sumbawa dengan Pulau Jawa.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada 2016 NTB merupakan salah satu sentra penghasil jagung dengan produksi mencapai 1,51 juta ton atau urutan ketujuh terbesar di Indonesia.
Selain jagung, NTB juga menjadi produsen bawang merah ketiga terbesar di Indonesia dengan produksi 211.804 ton.
Untuk komoditas ternak, NTB juga menjadi habitat bagi 1,1 juta ekor sapi potong, lebih tinggi dari provinsi tetangga, Nusa Tenggara Timur yang mencapai 930.997 ekor sapi.
Budi Karya menyebut populasi sapi yang terbilang besar di NTB, khususnya di Sumbawa membuat Pelabuhan Bima berpotensi disinggahi kapal angkutan ternak.