Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ReFIT Indonesia Bidik Franchisee ReFIT Club

PT Mitra Bugar Bersama (ReFIT Indonesia) memberikan penawaran kepada investor dengan sistem kewaralabaan untuk membuka cabang ReFIT Club.
Ilustrasi./.
Ilustrasi./.

Bisnis.com, JAKARTA- PT Mitra Bugar Bersama (ReFIT Indonesia) memberikan penawaran kepada investor dengan sistem kewaralabaan untuk membuka cabang ReFIT Club.

"Kami memproyeksikan return on investment (ROI) dalam satu tahun pertama sebesar 35% dari nilai investasi senilai Rp 1,9 miliar, lalu tahun kedua 65%, disusul 90% di tahun ketiga dan 115% pada tahun keempat," kata Irawan Amanko, Chief Executive Officer ReFIT Indonesia, mengutip keterangan resminya, Senin (4/9/2017).

Estimasi ROI itu disesuaikan dengan asumsi jumlah keanggotaan ReFIT Club berkisar 300-550 anggota aktif tiap bulannya.

Investasi para franchisee itu sudah termasuk desain, alat, dan perlengkapan interior lainnya.

Harga ini juga tergantung pada luas lahan yang dibangun dan royalty fee senilai Rp 400 juta. "Management fee-nya sekitar 10% dari pendapatan kotor setiap bulan,” tambah Irawan.

Menurutnya, calon mitra yang ingin mengambil franchisee ReFIT Club di

pameran Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) akan diberikan tambahan satu treadmill yang harganya berkisar Rp 100 juta.

ReFIT Indonesia cukup optimistis terhadap pertumbuhan pusat kebugaran pada masa mendatang berpotensi meningkat.

Hal ini dilatarbelakangi oleh semakin meleknya masyarakat terhadap gaya hidup sehat serta tingginya daya beli konsumen.

Merujuk laporan International Health, Racquet & Sportsclub Association (IHRSA) di tahun 2016, pendapatan di industri pusat kebugaran di seluruh dunia mencapai US$ 81 miliar.

Di Asia Pasifik, survei MarketResearch.com, menyebutkan valuasi pasar pusat kebugaran dan kesehatan di kawasan ini pada 2018 bakal mencapai US$ 21,27 miliar.

Sebaliknya di Indonesia, nilai pasar industri kebugaran di Indonesia diestimasikan sekitar Rp 2-3 triliun.

Pertumbuhan bisnis pusat kebugaran di Indonesia diyakini bakal kian kinclong lantaran penetrasi keanggotaan bisnis pusat kebugaran di Indonesia masih rendah, yakni sekitar 1% dari jumlah total populasi penduduk.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper