Bisnis,com, JAKARTA — Indonesia meminta kepada negara anggota APEC agar tetap memprioritaskan inklusivitas termasuk pembangunan usaha kecil mikro dan menengah.
Direktur Perundingan APEC dan Organisasi Internasional, Kementerian Perdagangan, Deny Wachyudi Kurnia menilai usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam pemerataan ekonomi. Pasalnya, sektor tersebut dapat menjadi tempat penciptaan lapangan pekerjaan.
“Karena itu perlu peningkatan kapasitas UMKM agar dapat bersaing secara global,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/9/2017).
Dia menyebut salah satu sasaran penting APEC adalah bagaimana peran UMKM dalam produksi global termasuk melalui penguatan e-commerce. Hal tersebut telah disampaikan dalam rangkaian sidang tingkat pejabat senior APEC, beserta sidang komite dan subforum di Ho Chi Minh City, Vietnam, 19-30 Agustus 2017.
“Tingginya pertumbuhan angka penjualan melalui perdagangan elektronik harus dipahami sebagai kesempatan besar bagi UMKM Indonesia untuk memanfaatkan sistem penjualan secara digital,” imbuh Deny.
Dia berharap pelaku UMKM dapat meningkatkan daya saing dengan memahami skema perdagangan elektronik. Selain itu, pemanfaatan yang lebih baik dari sistem penjualan tersebut.
Kemendag menyebut APEC menaruh perhatian khusus pada melesatnya pertumbuhan perdagangan digital. Menurut Euromonitor dan World Bank, penjualan global melalui perdagangan elektronik mencapai US$1,32 triliun pada tahun 2017, atau meningkat dari US$995 miliar dari dua tahun sebelumnya.