Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TOPANG UMKM: Bank Sampah Potensial Dikembangkan

Pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah yang bergerak di usaha bank sampah dapat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi masyarakat
Ilustrasi./.Antara
Ilustrasi./.Antara

 

Bisnis.com, JAKARTA-- Pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah yang bergerak di usaha bank sampah dapat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram mengatakan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bank sampah perlu dilandasi langkah antisipatif dari hulur sampai hilir, seperti meningkatkan kapasitas pengelola, melakukan kemitraan dengan instansi terkait, serta perluasan pemasaran, pembiayaan, dan pendampingan.

"Tujuannya, meningkatkan efektivitas pengelolaan dan pengembangan produk derivatifnya," ujar dia pada workshop Pengembangan Kemitraan KUMKM Bank Sampah Dalam Rangka Penguatan Usaha seperti disampaikan dalam pernyataan resmi yang diterima Bisnis, Rabu (30/8/2017).

Program Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) gratis diharapkan dapat membantu memperkuat kelembagaan bank sampah di masyarakat. IUMK dapat membuka akses bank sampah ke sumber pembiayaan seperti perbankan, contohnya yang dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. di Makassar untuk lima bank sampah.

Fasilitasi sinergi antara bank sampah dengan mitra strategisnya pun dapat meningkatkan kemampuan pengelolanya untuk mengolah sampah menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi. Misalnya, dengan membuka akses pemasaran dengan mitra potensial.

Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Abdul Kadir Damanik memandang keberadaan bank sampah di masyarakat sebenarnya sudah berkembang, tapi belum optimal.

"Untuk itu, perlu dilakukan penguatan terhadap kelembagaan bank sampah agar dapat berkembang dengan efektif dan efisien," tutur dia.

Perwakilan Koperasi Bank Sampah Malang (BSM) Rahmat Hidayat mengungkapkan bank sampah memunyai nilai ekonomi yang tinggi jika sampah yang ada sudah dipilah sesuai jenisnya.

"Harga sampah setelah dipilah yang ada di BSM saat ini menjadi acuan harga bagi para pelapak atau pengumpul sampah di Malang," ungkap dia.

Bank sampah juga mesti mau mengikuti keinginan pasar agar produk olahan atau daur ulang sampah yang dibuat diminati masyarakat. Pasalnya, masing-masing jenis sampah memunyai pasar tersendiri.

Dengan lebih dulu menetapkan jenis sampah plastik yang dibeli oleh bank sampah, maka akan terlihat peta produk daur ulang yang dapat dihasilkan. Spesialisasi bank sampah pun menjadi penting.

"Misalnya, bank sampah khusus menerima bahan baku sampah dari kertas. Jadi, hanya menerima kertas saja dan bukan yang lainnya. Begitu juga dengan plastik, karena plastik juga banyak jenisnya. Makin mahal lagi jika bisa lebih spesifik dengan plastik warna tertentu," tambah Rahmat. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper