Bisnis.com, JAKARTA - CEO Freeport-McMoRan Inc., induk usaha PT Freeport Indonesia, Richard C. Adkerson menyatakan kesediaannnya untuk membangun smelter dan divestasi saham hingga 51% merupakan kompromi utama dari pihaknya dalam perundingan terkait kelanjutan operasinya di Indonesia.
Seperti diketahui, pembangunan smelter dan divestasi merupakan dua dari empat poin yang dibahas. Adapun dua poin lainnya adalah perpanjangan operasi dan stabilitas investasi.
Adkerson mengatakan kelanjutan operasi Freeport di Indonesia akan membuka ribuan lapangan pekerjaan dan memberikan keuntungan sosial serta finansial yang masif. Untuk itu, dia menyatakan siap berkerja sama dengan pemerintah.
"Saya ingin menekankan kesediaan kami untuk melakukan divestasi 51% dan membangun smelter adalah kompromi utama kami. Kami juga menghargai kepemimpinan Presiden joko Widodo," ujarnya di kantor Kementerian ESDM, Selasa (29/8/2017).
Adkerson menambahkan, pihaknya akan melepas sisa saham divetasinya dari waktu ke waktu dengan nilai pasar yang wajar. Untuk itu, masih ada beberapa hal yang perlu didetailkan.
Terkait dengan rencana pengembangan tambangnya di Indonesia, Adkerson mengungkapkan invetasinya mulai saat ini hingga akhir perpanjangan pertama pada 2031 akan mencapai US$17 miliar.
"Poin pentingnya adalah bagaimana kami memiliki keyakinan untuk dapat melakukannya dan memiliki waktu untuk untuk memulihkan investasi ini," tuturnya.