Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menjamin penyerapan gula tani bakal dilakukan oleh Perum Bulog.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti menjamin stok gula tani yang menumpuk bakal diserap oleh Perum Bulog.
“Mereka udah dikasih solusinya kok, Bulog beli gula mereka,” ujarnya di Kompleks Gedung DPR, Jakarta, Senin (28/08/2017).
Seperti diketahui, Perum Bulog mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk menyerap gula tani dengan harga pembelian Rp9.700 per kilogram. Kesepakatan tersebut dihasilkan melalui rapat antara Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) dengan pemerintah di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian pada 15 Agustus 2017.
Dalam salinan hasil kesepakatan yang diterima bisnis.com, Kamis (24/08/2017), disebutkan bahwa Bulog mendapatkan penugasan untuk menyerap gula petani. Sementara harga pembelian oleh Bulog ditetapkan sebesar Rp9.700 per kilogram tanpa dikenakan PPN.
“Apabila terdapat pihak lain yang berkenan membeli gula diatas harga Rp9.700, maka Bulog tidak berkewajiban menyerap gula tersebut,” dikutip dari bunyi hasil kesepakatan tersebut.
Surat tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian pada Kemenko Perekonomian, Musdhalifah Machmud serta perwakilan APTRI.
Seperti diketahui, APTRI mengungkapkan saat ini terjadi penumpukan stok gula tani sebesar 250.000 ton. Pasokan tersebut tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan.
Sementara, harga gula pasir di tingkat nasional terpantau bergerak di kisaran Rp13.224 per kilogram. Sejak akhir bulan kemarin, harga bergerak pada rentang Rp12.800 per kilogram hingga Rp13.000 per kilogram.