Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangkit Ini Pakai Teknologi Unik

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Tanjung Jati B di Jepara, Jawa Tengah memiliki keunikan dalam proses flue gas desulfurization (FGD) dengan memanfaatkan teknologi batu kapur.
PLTU Tanjung Jati B/pln.co.id
PLTU Tanjung Jati B/pln.co.id

Bisnis.com, JAKARTA —Pembangkit Listrik Tenaga Uap Tanjung Jati B di Jepara, Jawa Tengah memiliki keunikan dalam proses flue gas desulfurization (FGD) dengan memanfaatkan teknologi batu kapur.

FGD merupakan proses pencampuran emisi gas hasil pembakaran batu dengan zat pengikat agar kandungan sulfur yang dilepaskan ke atmosfer rendah. Pada umumnya, zat pengikat yang digunakan PLTU adalah air laut.

"Hingga hari ini PLTU Tanjung Jati B adalah satu-satunya PLTU di Indonesia yang menggunakan teknologi batu kapur," kata General Manajer PLN PLTU Tanjung Jati B Ari Basuki di Jepara, Selasa (22/8).

Ari menyatakan bahwa PLN sebagai penanggung jawab PLTU Tanjung Jati B berkomitmen untuk mengoperasikan pembangkit secara baik, aman, dan ramah lingkungan.

PLTU Tanjung Jati B, menurut Ari, tidak hanya memenuhi regulasi pemerintah, tetapi berusaha melampaui standar global untuk menjadi perusahaan kelas dunia.

Ari menjelaskan, perjalanan PLTU Tanjung Jati B menjadi perusahaan bertaraf internasional tidak mudah salah satunya menghilangkan paradigma pembangkit yang menggunakan batu bara menghasilkan asap udara kotor, hitam, dan tidak ramah lingkungan.

Ari mengungkapkan bahwa penggunaan air laut untuk proses FGD cukup menurunkan konsentrasi emisi sulfur batu bara hingga mencapai 90%, tetapi PLN berkomitmen menjaga kualitas udara bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

"Batu kapur tetap menjadi pilihan karena bisa menurunkan [emisi sulfur] hingga 98%," ungkap Ari.

Ari menuturkan penggunaan batu kapur dalam FGD membutuhkan investasi besar antara 11—14% total biaya investasi dibandingkan dengan air laut yang mencapai 7%—10%.

Investasi peralatan FGD PLTU Tanjung Jati B mencapai Rp1,5 triliun untuk kapasitas 5 x 710 megawatt.

Selama beroperasi 10 tahun menghasilkan sulfur yang terkandung dalam emisi gas PLTU Tanjung Jati B berkisaran 100 mg per meter kubik (mg/m3) dari baku mutu yang ditetapkan pemerintag saat ini mencapai 750 mg/m3.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper