Bisnis.com, JAKARTA – Hasil pendahuluan kajian revitalisasi jalur kereta api lintas utara Pulau Jawa rute Jakarta-Surabaya akan dibawa ke Ratas dalam satu hingga dua minggu lagi.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulmafendi mengatakan, laporan pendahuluan kajian revitalisasi jalur KA rute Jakarta-Surabaya yang dibawa dalam rapat terbatas (Ratas) akan berupa beberapa opsi.
"Ini menarik, saya kan tawarkan tadi. Nanti, tunggu, sabar, dalam waktu satu - dua minggu ini selesai, kita sampaikan," kata Zulmafendi, Jakarta, Jumat (18/8).
Dia menjelaskan, pihaknya menginginkan kecepatan kereta api pada jalur lintas utara Pulau Jawa rute Jakarta - Surabaya cukup tinggi. Dengan begitu, lanjutnya, kapasitas angkut moda transportasi berbasis rel pada rute tersebut bisa optimal.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga menginginkan moda transportasi berbasis rel yang akan digunakan nanti menggunakan tenaga listrik atau berupa kereta rel listrik.
Meskipun begitu, dia mengungkapkan, Kementerian Perhubungan masih menunggu hasil pra studi kelayakan revitalisasi jalur kereta api rute Jakarta-Surabaya yang sedang disusun oleh BPPT dan Japan International Cooperation Agency (JICA).
"Kriteria kita, kita berharap kapasitas kita lebih optimal. kita harapkan itu. kalau kapasitas optimal, pasti kecepatan harus tinggi. kita ingin electricity walaupun sekarang ada tiga skenario. Kita lihat Jepang sama BPPT bagaimana mendesain itu," katanya.
Mengenai skema pembiayaan proyek jalur kereta api lintas utara Pulau Jawa rute Jakarta-Surabaya, dia enggan berkomentar mengingat pra studi kelayakan masih terus berjalan.
Dia khawatir, proses kajian yang sedang berjalan dapat terganggu jika dirinya berkomentar terkait dengan pembiayaan proyek tersebut.
“KPBU [Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha] banyak skemanya. kita liat nanti. saya tidak ingin berpolemik karena mereka akan terganggu. Kalau itu jadi, kita akan info,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menginginkan rata-rata kecepatan kereta api pada lintas utara Pulau Jawa rute Jakarta-Surabaya bisa mencapai 160 kilometer per jam.
Menurutnya, revitalisasi dapat dikatakan gagal jika rata-rata kecepatan moda transportasi berbasis rel tersebut hanya berada pada kisaran 120-130 kilometer per jam.
Kemudian, dia mengungkapkan, pihaknya juga menginginkan JICA memikirkan cara-cara out of the box dalam melakukan revitalisasi.
Dia mencontohkan, JICA bisa memikirkan untuk menggunakan lahan-lahan di sisi sepanjang jalan tol guna membuat jalur baru. Penggunaan lahan-lahan di sisi sepanjang jalan tol, lanjutnya membuat pembangunan tidak memerlukan pembebasan lahan lagi.
Selain itu, contohnya, JICA juga bisa memikirkan untuk melakukan revitalisasi pada jalur kereta api di lintas selatan Pulau Jawa.