Bisnis.com, TANGERANG - Kementerian Perhubungan menargetkan moda transportasi antarterminal berbasis kereta tanpa awak mulai melayani seluruh terminal di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng pada November 2017.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan saat ini Angkasa Pura II masih akan melakukan uji coba moda transportasi antarterminal berbasis kereta tanpa awak (automatic people mover system/APMS) hingga sebulan ke depan.
“Setelah itu, APMS akan mulai beroperasi secara bertahap. Pada 17 September 2017, APMS akan menghubungkan Terminal II dan III. Lalu, APMS akan melayani Terminal I, II dan III pada November 2017,” katanya pada Selasa (15/8/2017).
Menhub menilai kehadiran APMS mampu menambah tingkat pelayanan kepada para penumpang. Hal itu dikarenakan jadwal keberangkatan dan kedatangan APMS lebih pasti ketimbang moda transportasi antar terminal lainnya.
Asal tahu saja, waktu tempuh APMS dari Terminal I ke Terminal II, kemudian ke Terminal III hanya memakan waktu sekitar 5 menit. Dalam sekali angkut, APMS mampu membawa 350 penumpang.
“Selain mempermudah mobilitas antarterminal, APMS ini juga akan mengurangi delay suatu penerbangan karena waktu perpindahan yang diperlukan penumpang dapat dihitung secara pasti,” tuturnya.
Tidak ketinggalan, Menhub juga mengingatkan agar tahapan proses persiapan pengoperasian APMS dan pemberian sertifikasi betul-betul dilakukan secara baik. Menurutnya, hal tersebut sangat penting untuk menjamin keandalan dan keselamatan moda transportasi.
Sementara itu, Public Relation Manager PT Angkasa Pura (AP) II Yado Yarismano menuturkan uji coba Skytrain sebenarnya telah dilakukan sejak akhir pekan lalu, bersama tim dari Direktorat Perhubungan Udara.
“Meski tidak sampai Terminal II, baru sampai 500 meter, uji coba pertama ini berlangsung mulus. Bisa dikatakan fungsi dari keretanya sudah berjalan dengan baik, termasuk juga lintasannya,” ujarnya.
Dalam uji coba Skytrain itu, lanjut Yado, ada tiga hal yang menjadi perhatian yakni kesiapan sistem trainset, lintasan dan standar prosedur operasi. Rencananya, tiga hal tersebut akan terus diuji coba hingga sebulan mendatang.
Pada pekan ini, AP II akan melakukan uji coba lintasan dari Terminal III sampai dengan Terminal II dengan panjang lintasan 1.700 meter. Setelah itu, AP II juga akan melakukan simulasi pengoperasian kereta dengan kapasitas penuh.
“Kami akan coba simulasikan kereta dengan kapasitas penuh, yakni sekitar 176 penumpang. Tentunya, tidak dengan orang, kami akan pakai pemberat. Selain itu, kami juga simulasikan apabila terdapat trouble, kira-kira SOP-nya bagaimana,” kata Yado.
Selain uji coba, AP II juga akan menyelesaikan pembangunan shelter di Terminal II. Apabila sudah mendapatkan sertfikat dari Direktorat Perhubungan Udara, AP II siap mengoperasikan Skytrain pada 17 September 2017.
Sekadar informasi, AP II mengucurkan dana senilai Rp950 miliar untuk proyek Skytrain di Bandara Soekarno-Hatta. Nilai investasi itu terdiri dari pengadaan rangkaian gerbong kereta, dan infrastruktur pendukung.
Untuk pengadaan rangkaian kereta, AP II menyiapkan dana hingga Rp530 miliar. Pengadaan rangkaian kereta dikerjakan PT LEN Industri dengan menggandeng perusahaan asal Korea Selatan, Woojin. Adapun, waktu tempuh kereta mencapai 60 km per jam.
Sementara itu, pembangunan infrastruktur seperti jalur rel dan terminal, AP II menunjuk PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) dan PT Indulexco, melalui kerja sama operasi dengan nilai pekerjaan mencapai Rp420 miliar.
Sila visit http://tv.bisnis.com untuk melihat video lainnya.