Bisnis.com, MERAK - Kementerian Perhubungan mewanti-wanti perusahaan galangan yang mengerjakan pesanan kapal navigasi agar tepat waktu dalam penyelesaian konstruksinya. Hingga akhir 2017, diharapkan konstruksi 15 kapal navigasi bisa rampung.
I Nyoman Sukayadnya, Direktur Kenavigasian Ditjen Perhubungan Laut mengatakan saat ini ada lima kapal navigasi baru yang telah rampung dan siap beroperasi. Kapal terbaru yang siap berlayar adalah kapal induk perambuan KN. Kalian dan KN Sibaru-Baru di mana masing-masing bakal beroperasi di distrik navigasi Palembang dan Teluk Bayur.
"Total kapal [navigasi] ada 72, ada kapal dari tahun 1952. Kami akan regenerasi kapal karena ini sangat penting bagi keamanan dan keselamatan pelayaran," ujarnya selepas peluncuran KN. Kalian dan KN. Sibaru-Baru di Merak, Banten, Kamis (10/8/2017).
Nyoman menerangkan, Kemenhub telah memesan 20 kapal navigasi sejak 2015 ke delapan perusahaan galangan nasional. Dia berharap perusahaa galangan bisa merampungkan pembangunan kapal sesuai dengan kontrak kerja. Bila ada keterlambatan, Kemenhub bakal menelisik penyebabnya.
Menurut Nyoman, Kemenhub bakal tegas memberikan penalti kepada perusahaan galangan bila pengerjaan kapal melampaui jadwal yang disepakati dalam kontrak. "Kami akan liat alasanya, apakah [karena alasan] teknis, human, atau force majeure," ujarnya.
Untuk diketahui, kapal navigasi berfungsi menjadi kapal pionir yang akan memberikan panduan alur dan lintasan bagi kapal lain. Kapal navigasi dari jenis kapal induk perambuan juga berfungsi menjadi kapal kerja yang bertugas melakukan pemasangan dan pengangkutan sarana bantu navigasi pelayaran (SNBP). Kapal ini juga berfungsi sebagai kapal pengangkut petugas menara suar dan distribusi perbekalan.
Secara khusus, KN. Kalian dan KN Sibaru-Baru dibangun oleh perusahaan galangan PT Caputra Mitra Sejati. Pembangunan kapal ini didanai dengan menggunakan anggaran APBN senilai Rp246,2 miliar. KN. Kalian dan KN Sibaru-Baru memiliki spesifikasi panjang 62 meter, lebar 12 meter, dan. tinggi 4,7 meter. Kedua kapal itu bisa melaju dengan kecepatan 12 Knot dan jarak jelajah kapal 4.000 mil laut.