Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Bakal Ekstensifikasi Lahan Industri Garam

Pemerintah mempersiapkan lahan seluas lima ribu hectare untuk menambah kapasitas produksi pabrikan garam lokal.
Ilustrasi/ANTARA-Dedhez Anggara
Ilustrasi/ANTARA-Dedhez Anggara

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah mempersiapkan lahan seluas lima ribu hektar untuk menambah kapasitas produksi pabrikan garam lokal.

Rencananya, pemerintah bakal membebaskan lahan seluas lima ribu hektar di Nusa Tenggara Timur untuk investor.

“Itu yang tadi diminta pak Menko Maritim untuk segera dibereskan, karena di NTT sana ada lahan ribuan hektar yang bisa dimanfaatkan,” ujar Dirjen Industri Kimia Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono, Selasa (8/8).

Sigit menyatakan bisnis garam bukan hanya sekadar padat modal, tapi juga padat teknologi. “Tapi yang paling penting ketersediaan tanahnya dulu, butuh lahan luas sekali.”

Menurutnya, minimnya ketersediaan lahan menjadi faktor tersendatnya investasi baru industri garam. Terdapat sebanyak sembilan pabrikan yang memproduksi garam di Indonesia. Salah satunya merupakan PT Garam sebagai perusahaan pelat merah.

Kapasitas terpasang garam nasional mencapai 1,8 juta ton per tahun. Angka itu masih jauh berada di bawah kebutuhan setiap tahun sebesar 3,2 juta ton.

Kebutuhan garam untuk bahan baku industri mencapai 2,4 juta ton setiap tahun. Sementara itu, kebutuhan domestik untuk konsumsi mencapai 800 ribu ton. “Produksi dalam negeri paling hanya mampu sekitar 100 ribu ton. Masih jauh dari kapasitas terpasang,” ujarnya.

Sigit menyatakan diperlukan lahan seluas 5 ribu hectare mengingat produktivitas lahan garam di Indonesia sebesar 70 ton—80 ton per hektare. Dengan demikian, ketersediaan lahan baru dapat menambah kapasitas produksi garam domestik sebesar 400.000ton—500.000 ton setiap tahun.

“Lahan seluas itu ga mungkin lagi dong disiapkannya di Jawa, sudah ga ada lahan seluas itu di Jawa. Sekarang itu yang memungkinkan di NTT,” ujarnya.

Lahan yang dipersiapkan tersebut nantinya bakal dilimpahkan kepada investor yang berminat menggarap produksi garam. “Enggak harus semuanya dilimpahin ke PT Garam. Swasta malah yang juga didorong masuk, karena kalau semuanya digarap PT Garam pasti enggak sanggup.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper