Bisnis.com, TANGERANG - Maskapai berbiaya hemat, AirAsia Indonesia, menargetkan laba bersih yang diraup sepanjang 2017 tumbuh 20% seiring dengan meningkatnya rata-rata harga tiket perjalanan.
Chief Executive Officer Grup AirAsia di Indonesia Dendy Kurniawan mengatakan kinerja pada semester I/2017 cukup baik, terlihat dari rata-rata tingkat keterisian kursi pesawat atau load factor yang mencapai 82%.
“Pada paruh pertama ini, load factor kami cukup bagus, mencapai 82% dari sebelumnya 81%. Dari sisi revenue juga bagus, tumbuh 10% dari periode yang sama tahun lalu,” katanya di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten, pada Senin (7/8/2017).
Dengan hasil yang dicapai pada semester I/2017, Dendy optimitis laba bersih yang diraup maskapai hingga akhir tahun tumbuh 20% dari realisasi laba bersih pada 2016 yang mencapai puluhan miliar.
Dia menjelaskan kenaikan laba bersih hingga 20% tersebut disebabkan rata-rata harga tiket perjalanan yang melonjak. Menurutnya, kenaikan rata-rata harga tiket perjalanan disebabkan biaya bahan bakar yang melonjak.
“Average fare-nya naik akrena biaya fuel yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu. Alhasil, kami harus melakukan adjusting. Alhamdulilah, meski naik, para penumpang masih tetap ingin menggunakan jasa kami,” tuturnya.
Dari sisi penumpang, Dendy memperkirakan jumlah penumpang yang diangkut AirAsia Indonesia sepanjang tahun ini lebih kurang sama seperti tahun lalu, yakni sekitar 6 juta penumpang per tahun.
Dari total jumlah penumpang tersebut, sekitar 74% atau sebanyak 4,44 juta penumpang bakal disumbang dari rute penerbangan internasional. Sedangkan sisanya 26% akan disumbang dari rute penerbangan domestik.
Untuk diketahui, total rute penerbangan yang dilayani AirAsia Indonesia sampai dengan saat ini mencapai 34 rute penerbangan, di mana terdiri dari 25 rute penerbangan internasional dan sembilan rute penerbangan domestik.
Dengan kondisi keuangan yang membaik, AirAsia Indonesia juga semakin percaya diri untuk melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pada kuartal IV pada tahun ini.
“Insya Allah, kami targetkan bisa IPO pada kuartal empat tahun ini. Saat ini, sedang proses filing ke OJK [Otoritas Jasa Keuangan]. Kalau sudah positif, nanti kami umumkan segera,” ujarnya.
Jakarta-Makau
Di sisi lain, AirAsia Indonesia resmi melayani rute penerbangan langsung Jakarta-Makau, dan sebaliknya dengan frekuensi terbang tiga kali per pekan. AirAsia akan menggunakan pesawat tipe A320 berkapasitas 180 penumpang.
“Kami mengapresiasi kepada seluruh pihak terkait, seperti pengelola bandara, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Pariwisata yang telah ikut mendukung AirAsia untuk dapat melayani rute penerbangan baru ini,” kata Dendy.
Dia mengungkapkan rute Jakarta-Makau ini menjadi penerbangan rute internasional kelima AirAsia Indonesia dari Jakarta, sekaligus menjadi penerbangan satu-satunya yang dilakukan secara langsung.
Apabila tidak ada aral melintang, AirAsia Indonesia akan meningkatkan frekuensi terbang dari Jakarta ke Makau menjadi empat kali per pekan pada 1 September 2017. Dalam waktu dekat, maskapai juga akan membuka rute baru dari dan ke Kolkata, India.
Di tempat yang sama, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana mengapresiasi langkah AirAsia Indonesia membuka penerbangan langsung Jakarta-Makau.
“Selama ini kontribusi AirAsia cukup besar dalam membawa turis asing ke Indonesia. Bisa dikatakan, dari empat turis asing yang berkunjung, satu di antaranya itu dibawa AirAsia,” tuturnya.
Oleh karena itu, Pitana berharap AirAsia dapat terus meningkatkan jumlah rute penerbangan dari dan ke Indonesia. Menurutnya, tantangan terbesar Indonesia dalam menarik turis asing adalah dari sisi aksesibilitas.