Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Organda : Selesaikan Kemelut JICT Secara Profesional

Pegusaha angkutan barang dan peti kemas mengimbau agar kemelut di Jakarta International Container Terminal (JICT) dapat diselesaikan secara profesional dan tidak mengganggu kepentingan nasional.
Aksi mogok pekerja JICT hari kedua pada Jumat (4/8/2017)/Bisnis.com-Akhmad Mabrori
Aksi mogok pekerja JICT hari kedua pada Jumat (4/8/2017)/Bisnis.com-Akhmad Mabrori

Bisnis.com, JAKARTA -- Pegusaha angkutan barang dan peti kemas mengimbau agar kemelut di Jakarta International Container Terminal (JICT) dapat diselesaikan secara profesional dan tidak mengganggu kepentingan nasional.

Wakil Ketua DPP Organda bidang Angkutan Barang, Ivan Kamajaya mengatakan, mogok pekerja JICT yang sudah berlangsung sejak Kamis (3/8/2017) 2017 hingga saat ini dinilai sangat berdampak pada operasional truk pengangkut barang maupun peti kemas dari dan ke pelabuhan Tanjung Priok.

"Dari sisi angkutan barang dan peti kemas di pelabuhan jelas sangat merugikan anggota kami sedangkan dari sisi pemerintahan mogok tersebut akan menggangu perekonomian nasional," ujar Ivan kepada Bisnis, Minggu (6/8/2017).

Dikatakan, pengusaha angkutan barang Organda berharap agar mogok kerja JICT tersebut dapat terselesaikan dan operasional pelabuhan berjalan lancar kembali sehingga tidak merugikan kegiatan bisnis di pelabuhan Priok secara keseluruhan.

"Sebaiknya permasalahan internal di JICT bisa diselesaikan secara profesional dan supaya tidak berlarut-larut yang berpotensi menganggu kepentingan ekonomi nasional," jelas Ivan.

Mogok pekerja JICT hari ini, Minggu (6/8/2017) memasuki hari ke-4 kembali digelar sejak pukul 07.00 Wib. Serikat Pekerja Jakarta International Container Terminal (SPJICT) berencana menggelar aksi mogok tersebut hingga 10 Agustus 2017.

"Kami melihat gak ada itikad baik Direksi dan Pemegang saham JICT menyelesaikan persoalan ini, walau dampak mogok telah mengancam kelancaran arus barang dan stagnasi pelabuhan,"ujar Mokhammad Firmansyah Sukardiman, Sekjen SPJICT dalam orasinya di depan lobby JICT, saat aksi mogok berlangsung.

Dia mengatakan, kegiatan pengalihan kapal dari JICT ke terminal lainnya yang kurang handal dan mengganti setiap kerugian pelanggan karena adanya aksi mogok serta melakukan ambil alih dermaga JICT sedikit-demi sedikit diindikasikan akal-akalan untuk klaim arus barang tetap lancar di tengah mogok pekerja.

"Padahal faktanya, macet di dalam area pelabuhan sudah sangat mengkhwatirkan. Truk-truk antre sampai 8 jam di dalam pelabuhan. Belum lagi proses dokumen menjadi sangat lamban," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhmad Mabrori
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper